Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Makassar - El Nino yang berkepanjangan memberikan dampak perubahan pada musim tanam padi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Seharusnya saat ini masuk musim panen, namun berubah menjadi musim tanam padi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Biasanya musim panen (padi) berada di Oktober-Desember,” tutur Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Pinrang, Andi Tjalo Kerrang kepada Tempo, Selasa malam 26 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabupaten Pinrang, kata dia, saat ini mulai memasuki musim tanam. Sebab lahan para petani sudah mulai diguyur hujan. Menurutnya, masa tanam padi di Pinrang sebanyak dua kali. Di antaranya April-September dan Oktober-Maret. "Sekarang ini sudah masuk musim tanam," ucap Andi Tjalo.
Sementara, petani asal Kecamatan Patampanua, Ismail mengatakan sejak pekan lalu sudah masuk musim tanam. Karena, saat ini wilayahnya telah diguyur hujan sehingga lahan mulai digenangi air. Dia pun memprediksi para petani mulai panen ada pertengahan Maret 2024.
"Minggu lalu petani sudah mulai menanam," kata lelaki berusia 43 tahun ini.
Ditanya biaya yang dikeluarkan saat menanam, Ismail berujar hal itu bervariasi sebab tergantung luas lahan yang digarap oleh petani. Ia, misalnya, yang menggarap 30 are, pengeluarannya sekitar Rp 800 ribu untuk pembelian pupuk, pestisida, dan benih. Namun untuk hasil penjualan, dia mengaku belum tahu karena harga gabah kadang berubah-ubah.
Ismail mencontohkan musim panen lalu harga gabah Rp 700 ribu per kuintal. Dan hasil panennya pun merosot akibat kemarau panjang. "Biasanya kalau saya panen 20 karung, tapi panen lalu 17 karung saja," tambahnya.