Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) mencatat jumlah nasabah PNM menjadi 7,9 juta nasabah pada 2020. Jumlah itu meningkat dari jumlah 2019 yang sebanyak 6,18 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ini pencapaian yang sangat impresif di tengah-tengah adanya pandemi Covid-19 mulai Maret 2020," kata EVP Keuangan dan Operasional Sunar Basuki dalam konferensi pers virtual, Kamis, 10 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurutnya, total penyaluran hingga akhir 2020 sebesar Rp 26,9 triliun. Sedangkan rasio kredit bermasalah atau NPL produk Mekaar sebesar 0,13 persen.
Dia mengatakan saat ini terdapat 3.357 kantor PNM di 34 provinsi, 439 kabupaten/kota, dan 4.450 kecamatan. Dia menargetkan pada 2021 dapat menjangkau 5.000 kecamatan.
"Ekspansi 2021 mendirikan kantor di daerah belum terjangkau, target di 5.000 kecamatan," ujarnya.
Saat ini, kata dia, jumlah karyawan PNM sebanyak 49.162. Menurutnya, terdapat lebih dari 10 ribu karyawan yang direktur sepanjang 2020 saja.
Adapun PNM membukukan laba bersih sebesar Rp 358 miliar pada 2020. Laba ini diperoleh perusahaan perusahaan karena adanya pendapatan usaha sebesar Rp 5,8 triliun.
"Pendapatan usaha kita Rp 5,8 triliun. Laba bersih ini cukup baik Rp 358 M di tengah-tengah pandemi,"kata dia.
Laba PNM tahun ini turun dibandingkan dengan laba tahun berjalan sepanjang 2019 sebesar Rp 977,31 miliar. Jumlah laba 2019 itu melonjak dibandingkan periode yang sama 2018 sebesar Rp 67,79 miliar.