Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Nusron Wahid akan Permudah Perizinan untuk Program Swasembada Energi Prabowo

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mendapatkan apresiasi dari PT Pertamina (Persero) atas dukungan terhadap perizinan untuk Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang

15 Desember 2024 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 31 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan kementeriannya akan mempercepat penerbitan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (KKPR) untuk mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dia menyebut kementeriannya tak ingin program ketahanan dan swasembada energi tergangu akibat lambatnya perizinan. Apalagi, kata dia, bidang tata ruang menjadi tanggung jawab kementeriannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami tidak boleh bergantung terus dengan energi-energi yang datang dari impor. Karena itu, kami harus permudah semua urusan-urusan apalagi menyangkut urusan perizinan yang kadang kelihatan sepele, namun substansi harus kami prioritaskan dan percepat," kata Nusron saat menghadiri Closing Meeting dan Koordinasi Kementerian terkait Perizinan Pertamina Group 2024, di Hotel Intercontinental Jimbaran, Bali, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 14 Desember 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan penerbitan perizinan ini merupakan agenda KKPR untuk mendukung Pertamina dalam program ketahanan dan swasembada energi. "Salah satu Asta Cita yang terpenting Pak Prabowo adalah ingin menciptakan swasembada pangan dan swasembada energi, baik itu energi yang tidak terbarukan maupun yang terbarukan," kata Nusron. 

Menurut Nusron kalau perizinan bisa dipercepat, tak perlu dilambatkan. Dia menyebut kementeriannya akan terus membantu perizinan yang ada di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  "Paradigma lama yang mengatakan kalau bisa diperlambat kenapa dipercepat harus kita ubah,” kata dia. 

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan tantangan Pertamina ke depan tinggi karena akan menjalankan transisi energi menuju produksi rendah karbon. Sehingga ia berharap bisa kerja sama dan mendapat dukungan dalam menjaga pasokan energi nasional melalui peningkatan keandalan dan integritas peralatan juga instalasi di Pertamina Group.

Sebelumnya, Pertamina mengapresiasi Kementerian ATR/BPN atas terbitnya KKPR di dua wilayah kinerja Subholding Pertamina, yaitu Buffer Zone Refinery Unit I Dumai-Sei Pakning PT Kilang Pertamina Internasional dan Buffer Zone Refinery Unit V Balikpapan PT Kilang Pertamina Internasional.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Jenderal Tata Ruang, Dwi Hariyawan beserta sejumlah Pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN. Hadir mendampingi Menteri ATR/Kepala BPN, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Harison Mocodompis bersama Sekretaris Direktorat Jenderal Tata Ruang, Reny Windyawati. 

Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus