Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Okupansi Mulai Meningkat, Industri Jasa Penginapan Incar Potensi Akhir Tahun

Andreas Agung Hendrawan, mengatakan masyarakat sudah lebih selektif saat memburu penginapan untuk berlibur.

3 Desember 2020 | 09.48 WIB

Kemenparekraf bekerja sama dengan RedDoorz menyediakan akomodasi untuk para tenaga medis dan gugus tugas Covis-19. Dok. Kemenparekraf
Perbesar
Kemenparekraf bekerja sama dengan RedDoorz menyediakan akomodasi untuk para tenaga medis dan gugus tugas Covis-19. Dok. Kemenparekraf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Penyedia jasa akomodasi mulai berlomba menyiapkan paket kamar dengan protokol kesehatan khusus untuk menarik minat konsumen pada libur panjang akhir tahun. Country Sales and Marketing Head OYO Indonesia, Andreas Agung Hendrawan, mengatakan masyarakat sudah lebih selektif saat memburu penginapan untuk berlibur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dalam kondisi saat ini, yang cenderung dicari akomodasi berskala kecil agar tetap dapat menerapkan jaga jarak,” ucapnya kepada Tempo, Rabu 2 Desember 2020.

Dia mengklaim 865 properti yang digandeng OYO sudah mendapat label ‘Santized Stay’. Artinya, pengelola setiap penginapan sudah menerapkan standar kesehatan dalam operasionalnya. Di sejumlah lokasi menginap, manajemen OYO pun berkolaborasi dengan rumah sakit terdekat untuk menyediakan pertolongan pertama jika terdapat indikasi Covid-19.

Okupansi jaringan hotel hemat ini sudah mulai meningkat hingga 70 persen pada Agustus lalu, setelah sempat sepi pada April 2020. Untuk merangsang pemesanan, Agung berkata OYO menyediakan sejumlah promo harga, contohnya paket Prebook Campaign potongan 60 persen yang bisa dipesan sejak Selasa lalu hingga Ahad nanti, untuk periode menginap 18 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021.

“Pada 14-21 Desember nanti juga ada Prebook 2.0 yang potongannya 60-70 persen,” ujar dia. Promo itu belum termasuk paket diskon yang akan dikeluarkan pada hari belanja 12.12 (12 Desember).  

Country Marketing Director, RedDoorz Indonesia, Sandy Maulana, pun mulai mengkampanyekan konsep penginapan bersih bertagar #AmannyaPass mulai hari ini. Properti startup pemesanan dan manajemen hotel daring di Asia Tenggara ini sudah tersertifikasi HygienePass, program pemeriksaan higienitas yang digelar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

“Tren akomodasi sekarang adalah ‘safecation,” kata dia. Untuk liburan akhir tahun, Sandy melanjutkan, RedDoorz memberikan potongan harga hingga 35 persen.

Pada akhir bulan lalu, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani, memprediksi bahwa keterisian hotel di Pulau Jawa pada libur Natal dan Tahun baru nanti bisa  mencapai 80 persen. Padatnya perjalanan dengan jalur darat menjadi salah satu alasan utama.

Ketua PHRI DKI Jakarta, Krishnadi, mengatakan 200 entitas anggota organisasinya masih bisa berharap dari konsumen yang memilih berlibur di dalam kota. Untuk pergantian suasana, kata dia, tak jarang calon pengguna jasa menginap di hotel yang berada di dekat rumah. “Apalagi ada promo, seperti paket inap tapi hari tapi tarifnya seharga dua hari, atau paket dinner,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani, mengatakan sudah ada tim verifikator pariwisata yag berkeliling memeriksa penerapan protokol kesehatan dan kebersihan (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability/CHSE) di hotel, restoran, dan destinasi pelancongan.  

“Banyak juga wisatawan yang memilih untuk menginap di vila pribadi,” tuturnya. “Mereka datang overland (melalui jalan darat) dengan jumlah yang  terbatas, misalnya satu keluarga.”

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, mengebut sertifikasi CHSE untuk 6.606 pelaku usaha hingga akhir tahun ini. Kementerian sudah mengalokasikan Rp 119 miliar untuk sertifikasi gratis bagi pengelola hotal yang terdampak pandemi.

Dari target 6.606 tersebut, kata dia, sudah ada 3.728 pelaku usaha yang diaudit.  "Hasil penilaian tersebut yang menjadi dasar pemberian labeling bagi setiap usaha pariwisata yang telah memenuhi kriteria,” katanya.

LARISSA HUDA | FRANSISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus