Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan melelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa, 25 Februari 2025. Lelang besok menawarkan seri dengan tingkat kupon mulai dari 5,8 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyitir laman resmi Kementerian Keuangan, seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah menargetkan maksimal Rp 10 triliun dalam lelang kali ini. “Lelang dibuka hari Selasa tanggal 25 Februari 2025 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama,” demikian dikutip dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Senin, 24 Februari 2025.
Tujuh seri surat berharga yang dilelang merupakan pembukaan kembali atau reopening dengan jatuh tempo yang beragam. Di antaranya SPNS04082025 dengan tanggal jatuh tempo 4 Agustus 2025, SPNS10112025 yang jatuh tempo 10 November 2025. Lalu ada PBS003 yang jatuh tempo 15 Januari 2027, PBS030 jatuh tempo pada 15 Juli 2028, PBSG00115 September 2029, PBS03415 Juni 2039, dan PBS038 jatuh tempo 15 Desember 2049.
Kupon masing-masing surat berharga adalah 5,8 persen hingga 6,8 persen. Aset yang mendasari penerbitan (underlying asset) seri SPN-S menggunakan Barang Milik Negara BMN). Sedangkan underlying asset untuk penerbitan seri PBS menggunakan proyek atau kegiatan dalam APBN 2025.
Lelang SBSN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Semua pihak, baik investor individu maupun institusi dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui Dealer Utama yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.
Dealer Utama perseta lelang kali ini di antaranya PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT. Bank Permata, Tbk, PT. Bank Panin, Tbk, PT. Bank HSBC Indonesia, PT. Bank OCBC NISP, Tbk, Standard Chartered Bank, PT. Bank CIMB Niaga, Tbk, PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk, Citibank N.A, PT. Bank Central Asia, Tbk, Deutsche Bank AG, PT. BRI Danareksa Sekuritas, PT. Mandiri Sekuritas, PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk, PT. Bahana Sekuritas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk.