Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri raksasa e-commerce Amazon, Jeff Bezos, baru saja ikut melakukan investasi keduanya di ekosistem startup Indonesia, Lummo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Besar investasi yang ditanamkan ke startup di bidang penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan (Dircect to Consumer atau D2C, software-as-a-service - Saas) itu mencapai US$ 80 juta. Bila dirupiahkan, nilai kucuran dana itu setara dengan Rp 1,14 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.279 per dolar AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jeff Bezos melalui kantor pengelolaan aset pribadinya, Bezos Expedition mengikuti putaran investasi seri C yang dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia. Lummo akan menggunakan dana tersebut untuk mempercepat pertumbuhan bisnis pengusaha dan pemilik merek untuk pasar Asia Tenggara.
"Kami bangga mendapatkan dukungan Jeff Bezos di putaran investasi seri C ini, kami memprioritaskan pertumbuhan ekspnensial pada bisnis kami secara jangka panjang," ujar Krishnan Menon, CEO sekaligus pendiri Lummo dalam keterangan resmi, Rabu, 16 Februari 2022.
Menon menjelaskan, pasar internet di Asia Tenggara telah berkembang dengan sangat pesat. Bahkan, dalam laporan Google Temasek tahun 2020 gross merchandise value atau total pembelian online ekonomi internet Asia Tenggara akan mencapai US$ 300 miliar pada tahun 2025 dengan Indonesia diperkirakan mencapai US$ 124 miliar.
"Dukungan skala ini menggarisbawahi keyakinan kami bahwa Indonesia dan Asia Tenggara adalah tujuan yang tepat bagi para investor teknologi," ucap Menon.
Walaupun pasar digital diprediksi akan meningkat pesat, namun inklusi digital dan keuangan masih mengalami kesenjangan yang diperburuk oleh pandemi yang tidak kunjung usai.
Oleh karena itu, menurut Menon, partisipasi para inovator dan startup muda sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini. Caranya dengan memanfaatkan potensi mereka untuk membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.
Lummo dalam hal ini, kata Menon, yang memiliki keunggulan kompetitif lewat D2C sudah diakui oleh berbagai pelaku usaha dan pemilik merek karena telah memberikan dampak berkelanjutan bagi pengembangan bisnisnya.
Selain itu, solusi D2C juga membuka lebih banyak potensi bisnis bagi usaha kecil dan menengah di tengah persaingan bisnis online yang menantang. Berbekal pengalaman itu, startup Lummo optimistis dapat menciptakan solusi teknologi yang mampu memecahkan tantangan bisnis yang ada.
BILADI MUHAMMAD
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.