Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pendiri Bank Jago Blak-blakan Pilih Akuisisi Artos Jadi Bank Digital

Komisaris Utama sekaligus pendiri PT Bank Jago Tbk Jerry Ng mengemukakan alasannya mengakuisisi PT Bank Artos Indonesia Tbk menjadi bank digital.

23 Maret 2021 | 20.07 WIB

Kantor Bank Jago. Dok. Bank Jago
Perbesar
Kantor Bank Jago. Dok. Bank Jago

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Komisaris Utama sekaligus pendiri PT Bank Jago Tbk Jerry Ng mengemukakan alasannya mengakuisisi PT Bank Artos Indonesia Tbk menjadi bank digital. Aksi korporasi itu dilakukan sejak 2019 melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) bersama Wealth Track Technology (WTT).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jerry mengatakan untuk membangun bank dengan konsep anyar, ia membutuhkan perusahaan dengan kriteria tertentu, seperti tidak memiliki banyak cabang. Mantan bos PT Bank BTPN Tbk itu pun mengibaratkan pendirian Bank Jago seperti membangun rumah baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebetulnya saya katakan lebih gampang bangun daripada merenovasi,” ujar Jerry dalam diskusi Katadata Indonesia Data and Economic Conference, Selasa, 23 Maret 2021.

Saat diakuisisi, Jerry menyebut Bank Artos hanya memiliki tiga sampai empat cabang. Pada saat bank-bank konvensional menghadapi tantangan untuk mengurangi kantor cabang sebagai akibat dari transformasi digital, Artos pun tidak perlu melakukannya.

Selain itu, lantaran jumlah kantor cabangnya sedikit, sumber daya manusia yang bekerja di Artos terhitung kecil. Dengan demikian, saat diakuisisi, investor tidak harus merumahkan pegawai-pegawai lamanya.

“Saya komitmen tidak ada lay-off karyawan,” ujar Jerry.

Di sisi lain, alasan Jerry memilih Bank Artos ialah lantaran perusahaan tersebut belum memiliki basis teknologi. Kondisi ini memudahkan pemilik saham melakukan perubahan dari sisi sistem teknologi dan menyesuaikannya dengan konsep bank digital yang akan dibangun.

Dari kinerja perusahaan, Jerry juga melihat bahwa Bank Artos tidak memiliki risiko kredit macet atau NPL seperti bank-bank konvensional lainnya. “Kami enggak ada masalah NPL karena balancingnya kecil,” ujar Jerry.

Jerry optimstis ke depan Bank Jago akan menjadi bank digital dengan pangsa pasar yang besar. Namun untuk mendorong pertumbuhan kinerja bank, ia menyatakan perusahaan harus melakukan beragam inovasi dan merancang model bisnis yang unik.

Tak hanya itu, ia menilai perlu adanya konsep-konsep Bank Jago yang relevan dan mengikuti perkembangan zaman. “Kita harus continue to adopt karena ekosistem kita juga akan berevolusi,” tuturnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

 

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus