Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Resesi adalah istilah yang sering Anda dengar dalam dunia ekonomi, dan itu merujuk pada suatu periode yang sulit dan menantang dalam perekonomian suatu negara atau wilayah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini adalah ketika pertumbuhan ekonomi melambat atau bahkan negatif, mengakibatkan berbagai dampak sosial dan ekonomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan resesi, dampaknya pada berbagai aspek kehidupan, serta solusi pencegahannya. Simak ya.
Pengertian Resesi
National Bureau of Economic Research (NBER) di Amerika Serikat mendefinisikan resesi sebagai kondisi di mana ekonomi mengalami penurunan dalam beberapa bulan berdasarkan indikator seperti PDB riil, pendapatan, tingkat pengangguran, produksi industri, serta penjualan grosir dan ritel.
Resesi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana ekonomi suatu negara mengalami perlambatan atau penurunan yang berarti.
Penurunan ekonomi ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, bahkan mencakup beberapa tahun, yang disebabkan oleh penurunan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut selama dua kuartal berturut-turut.
PDB merujuk pada semua aktivitas ekonomi yang terjadi dalam suatu negara selama periode tertentu. Dengan kata lain, jika aktivitas ekonomi suatu negara terus menurun selama dua periode berurutan, maka negara tersebut dianggap mengalami resesi.
Dampak Resesi Ekonomi
Resesi adalah situasi yang merugikan dalam dunia ekonomi yang berdampak pada berbagai sektor, tak terkecuali pemerintah, perusahaan, dan individu. Dampak-dampaknya adalah sebagai berikut:
1. Dampak Terhadap Pemerintah
Resesi ekonomi memberikan tantangan berat bagi pemerintah. Tingkat pengangguran cenderung meningkat, mendorong pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Namun, upaya ini seringkali memerlukan pinjaman dari bank asing yang dapat meningkatkan beban hutang negara.
Selain itu, pendapatan pemerintah dari pajak dan non-pajak juga turun drastis karena melemahnya daya beli masyarakat dan penurunan harga properti. Ini mengakibatkan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi terbatas.
Pemerintah juga dihadapkan pada tuntutan untuk menjalankan proyek-proyek infrastruktur dan memastikan kesejahteraan masyarakat, tetapi dengan pendapatan yang berkurang, defisit anggaran dan utang pemerintah meningkat.
2. Dampak Terhadap Perusahaan
Perusahaan juga sangat terpengaruh oleh resesi ekonomi. Penurunan daya beli masyarakat mengakibatkan penurunan pendapatan perusahaan dan mengancam arus kas.
Untuk bertahan, perusahaan harus memotong biaya operasional dan menutup bisnis yang tidak menguntungkan.
Dalam situasi ekstrem, perusahaan dapat mengambil langkah berat seperti melakukan efisiensi tenaga kerja dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
3. Dampak Terhadap Para Pekerja
Dampak resesi tidak hanya terasa pada tingkat pemerintah dan perusahaan, tetapi juga pada pekerja. Penutupan bisnis dan PHK mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan bahkan yang tidak di PHK pun dapat mengalami pemotongan upah.
Ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial, ketimpangan ekonomi yang meningkat, dan tingkat kriminalitas yang naik. Para pekerja merasakan tekanan finansial yang besar dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Solusi Pencegahan Resesi
Resesi adalah situasi yang mengancam berbagai sektor, tetapi bukan berarti tidak dapat diantisipasi. Berikut adalah cara-cara untuk mencegah terjadinya resesi:
1. Menggerakkan Ekonomi Pemerintah
Salah satu langkah utama dalam pencegahan resesi adalah melalui gerakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah.
Langkah ini melibatkan peningkatan belanja pemerintah dalam skala besar untuk memperkuat daya beli masyarakat. Dengan cara ini, perputaran ekonomi tetap berjalan lancar, dan bisnis terdorong untuk berinvestasi.
2. Dukungan untuk UMKM
Resesi dapat berdampak buruk pada berbagai sektor, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Untuk mencegah dampak yang lebih parah, penting untuk memberikan dukungan kepada UMKM melalui bantuan seperti kredit dengan suku bunga rendah dan program pengembangan UMKM yang produktif. Ini bertujuan untuk menjaga roda ekonomi berputar dengan baik.
3. Meningkatkan Kepercayaan Investor
Selain langkah-langkah di atas, cara lain untuk mencegah resesi adalah dengan menciptakan kebijakan yang efektif dan menarik bagi investor.
Hal ini dapat mendorong investor untuk menanam modalnya di dalam negeri, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Dengan mengambil tindakan-tindakan ini, diharapkan dapat meminimalkan risiko terjadinya resesi dan menjaga stabilitas ekonomi negara. Demikian pembahasan seputar resesi, dampaknya terhadap ekonomi, dan solusi pencegahannya. Semoga bermanfaat.
RISMA KHOLIQ