Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap jumlah terkini dari penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Dadan, jumlah penerima bertambah seiring meningkatnya satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) sebagai dapur untuk menyiapkan menu MBG.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini sudah mencakup 245 satuan pelayanan pemenuhan gizi, mencakup 730 ribu penerima manfaat di 34 provinsi," ujar Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, usai melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, pada Senin malam, 3 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dadan menarget sebanyak 1,5 juta orang akan menikmati makan bergizi gratis pada pertengahan Februari. Hal itu menyusul rencana penambahan sekitar 238 SPPG di bulan yang sama. Menurut Dadan, BGN akan menyasar daerah-daerah yang belum tersentuh MBG seperti Papua dan Papua Tengah.
Hingga kini Dadan menyebut dari target penerima manfaat MBG sebesar 82,9 juta orang per 2025 telah tercapai 0,8 persennya. "Kalau nanti pertengahan Februari 1,5 persen. Itu berarti kurang 98,5 persen. Itu kan masih banyak peluangnya. Jadi bagi masyarakat nggak usah khawatir akan ketinggalan program ini karena program kami baru 0,8 persen," kata Dadan merinci.
Dadan mengklaim pemerintah sedang mengusahakan untuk memaksimalkan program MBG agar menjangkau lebih banyak target sasaran. Salah satu usaha pemerintah adalah dengan mengembangkan jejaring dengan berbagai instansi termasuk Kepolisian RI, Tentara Nasional Indonesia, Badan Intelijen Negara, lalu ormas keagaaman seperti Nadhatul Ulama dan Muhammadiyah.
Ia pun menyebutkan kerja sama antara pemerintah dengan bermacam pihak itu bertujuan mempercepat proses capaian makan bergizi gratis. Saat ini, kata dia, lembaganya akam memastikan penyerapan dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN) sebesar Rp 71 triliun untuk MBG tahun 2025. Namun ia enggan menjelaskan soal tambahan dana sebesar Rp 100 triliun yang pernah ia usulkan sebelumnya.