Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Peralihan Pengelolaan Blok Rokan ke Pertamina Tiru Blok Mahakam

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan proses peralihan pengelolaan Blok Rokan akan meniru proses transisi di Blok Mahakam beberapa waktu lalu.

1 Agustus 2018 | 17.25 WIB

Menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) Ignasius Jonan (kanan) dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menjalani pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, 14 Oktober 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Perbesar
Menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) Ignasius Jonan (kanan) dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menjalani pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, 14 Oktober 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan proses peralihan pengelolaan Blok Rokan, Riau ke PT Pertamina (Persero) akan meniru proses transisi di Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Sebelumnya pada Selasa malam, 31 Agustus 2018, pengelolaan Blok Rokan resmi berpindah tangan dari PT Chevron Pacific Indonesia ke Pertamina mulai tahun 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca: Pertamina Kelola Blok Rokan, Biaya Produksi Harus Lebih Murah

"Untuk masa transisi kami belajar banyak dari Mahakam, dari Total ke Pertamina," kata Arcandra dalam acara Gas Indonesia Summit & Exhibition di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Agustus 2018. Proses transisi di Blok Rokan pun diharapkan lebih baik dibanding Blok Mahakam.

Di Blok Mahakam, peralihan dari perusahaan minyak asal Prancis Total E&P Indonesia ke Pertamina resmi dilakukan pada 1 Januari 2018. Peralihan ini menandai berakhirnya penguasaan Total di Mahakam selama 50 tahun di salah satu ladang minyak dan gas terbesar di Indonesia tersebut.

Baca: Kelola Blok Rokan, Bos Pertamina: Hemat Devisa USD 4 M per Tahun

Dikutip dari data Pertamina, sejumlah proses peralihan Blok Mahakam telah dilakukan. Sebelum dialihkan, Total telah menyelesaikan seluruh komitmen finansial mulai dari bonus tandatangan sampai dengan pencadangan dana abandonment and site restoration (ASR).

Total juga mengembalikan data geologi dan geofisika (G&G), serta data non G&G secara bertahap dari 2015 sampai 2017. Selain itu, Total juga berkomitmen untuk menyelesaikan hak dan kewajiban yang belum dapat diselesaikan pada akhir kontrak.

Untuk saat ini, Kementerian ESDM menyatakan akan menyerahkan sepenuhnya segala aksi korporasi kepada Pertamina, termasuk deal dengan Chevron. Walau begitu, kementerian tetap menyarankan agar Pertamina mencari perusahaan mitra demi menjaga produksi rata-rata di sana, 200 ribu BOPD untuk minyak dan 24,26 MMSCFD untuk gas. Tak harus dengan Chevron sebagai pengelola lama, tapi juga dengan perusahaan lainnya.

Arcandra mengatakan bahwa sebelum diserahkan ke Pertamina, Kementerian ESDM tentu telah melakukan evaluasi awal. Menteri ESDM Ignasius Jonan pun langsung bicara dengan eksekutif Chevron di Amerika Serikat untuk menyiapkan transisi ini.

Saat ini, Terms and Conditions untuk peralihan pengolahan Blok Rokan tengah dipersiapkan. "Nanti dalam surat TnC akan kami elaborasi lagi, apa saja saran dari pemerintah," kata Arcandra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus