Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) berencana melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham untuk meningkatkan pendapatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS) Aryomekka Firdaus, mengatakan beberapa langkah yang dilakukan PIS nantinya dengan menggenjot pendapatan, di antaranya rencana merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan tertentu dan rencana IPO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami pastinya memiliki rencana, salah satunya untuk memperbesar revenue kami ini adalah dengan cara IPO. Ia merupakan salah satu cara dari beberapa corporate action kami," kata Aryomekka di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2024.
PIS berencana melakukan IPO pada akhir 2025 atau awal 2026. "Menuju IPO itu kan mungkin tidak mudah, ya. Banyak hal-hal yang harus dibenahi di internal perusahaan. Itulah yang sedang kami lakukan saat ini," tutur Aryomekka.
Namun ia belum menjelaskan detail berapa persen saham yang akan ditawarkan dalam IPO. "Tapi kami sudah melihat bahwa IPO ini menjadi salah satu upaya kami mencapai revenue di tahun 2034 ini," kata dia.
Perusahaan mencatatkan peningkatan laba sejak lima tahun terakhir. Laba bersih PIS selama semester I tahun 2024, misalnya, naik 103 persen. Angka itu meningkat dibanding laba bersih periode Januari-Juni 2023 sebesar US$ 138,5 juta.
"Kalau ditanya mengapa bisa naik signifikan seperti ini? Memang kami sangat agresif dalam melakukan penetrasi dalam bisnis internasional," tutur Aryomekka.
Ia menjelaskan sedikitnya ada tiga pendorong utama kinerja keuangan perseroan. Pertama, dual growth strategy, yakni memaksimalkan legacy business atau bisnis utama perusahaan. "Bisnis utama kami pastinya angkutan minyak dan gas," tutur dia.
Kedua, kontribusi pasar captive dan non-captive. Kontribusi pasar non-captive naik signifikan mencapai 19 persen pada pertengahan 2024. "Kalau kami bicara angka, lebih kurang 19 persen ini di angka US$ 340 juta," ujarnya.
Terakhir, ekspansi internasional yang positif. Seperti, kata Aryomekka, PIS telah membuka dua kantor cabang di Singapura dan Dubai, serta menambah satu kantor cabang baru di London. Dia mengatakan hingga saat ini PIS telah melayari 64 rute pelayaran internasional.
Pertamina International Shipping mengoperasikan 320 kapal tanker pengangkut logistik. Sebanyak 102 kapal tanker milik PIS, dan sisanya merupakan kapal sewaan. Adapun 64 kapal berlayar di rute internasional, yang terdiri dari 24 negara.
Sebanyak 24 negara yang mencakup 64 rute internasional itu, di antaranya tujuan Meksiko, Amerika Serikat, Kolombia, Peru, Cile, Nigeria, Tanzania, Mesir, Yaman, India, Irak, Arab Saudi, Hong Kong, China, Myanmar, Thailand, Jepang, Korea, Belanda, dan Prancis.