Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pertamina Siap Kelola Blok Corridor Mulai Tahun 2026

Pada 2023-2026 operator Blok Corridor adalah Conoco Philips. Pertamina akan mengelolanya pada 2026-2043.

29 Juli 2019 | 21.32 WIB

Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Senin, 17 September 2018. Nicke Widyawati diperiksa sebagai saksi untuk dua tersangka, mantan Menteri Sosial, Idrus Marham, dan Eni Maulani Saragih, dalam kasus suap terkait dengan kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Riau-1. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Senin, 17 September 2018. Nicke Widyawati diperiksa sebagai saksi untuk dua tersangka, mantan Menteri Sosial, Idrus Marham, dan Eni Maulani Saragih, dalam kasus suap terkait dengan kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Riau-1. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, perseroan menyambut baik keputusan pemerintah yang menyetujui kenaikan hak partisipasi atau participating interest (PI) dari 10 persen menjadi 30 persen kepada perusahaan migas nasional di Blok Corridor. Anak usaha Pertamina, Pertamina Hulu Energi Corridor, siap mengelola hak partisipasi tersebut setelah tahun 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Peningkatan hak PI bagi Pertamina merupakan hal positif. Kami percaya pemerintah telah melakukan pertimbangan yang mendalam yang baik bagi semua pihak, dan Pertamina segera mempersiapkan berbagai strategi dan langkah untuk menjadi operator Blok Corridor pada tahun 2026 hingga kontrak selesai pada tahun 2043,” kata Fajriyah dalam kererangan tertulis, Senin, 29 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kontrak bagi hasil Blok Corridor, kata Fajriyah akan berlaku 20 tahun, efektif sejak 20 Desember 2023 dengan menggunakan skema gross split. Pada 3 tahun pertama, operatornya adalah Conoco Philips dan selama 17 tahun berikutnya menjadi hak Pertamina untuk mengelola Blok Corridor. Sebagai BUMN, Pertamina juga mendukung keterlibatan BUMD yang akan mendapat penawaran hak PI 10 persen.

Blok yang terletak di Banyuasin, Sumatera Selatan ini tercatat memiliki cadangan gas nomor tiga terbesar di Indonesia dimana produksi gasnya berkontribusi hingga 17 persen dari total produksi gas nasional. “Kami optimis mengelola Blok Corridor, ini sangat strategis karena nantinya akan terintegrasi dengan Blok Rokan yang dikelola Pertamina pada 2021 dan Kilang Dumai di Riau,” ujar Fajriyah.

Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan telah menandatangani surat keputusan persetujuan perpanjangan kontrak kerja sama pada Wilayah Kerja (WK) Corridor di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin, 22 Juli. Perpanjangan ini, mulai berlaku setelah 2023, ditandai meningkatnya hak partisipasi Pertamina menjadi 30 persen.

Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan komitmen kerja pasti lima tahun pertama sebesar US$ 250 juta dan bonus tanda tangan (signature bonus) sebesar US$ 250 juta. “Dengan keputusan ini, harapannya masa transisi dI Blok Corridor akan berjalan dengan baik sehingga kegiatan operasi dan investasi dapat berjalan secara berkesinambungan untuk menjaga produksi Blok Corridor,” ujar dia.

Sebagaimana 11 blok migas terminasi lainnya, Pertamina juga memastikan telah siap menjadi operator Blok Corridor pada 2026, atau tiga tahun setelah kontrak berjalan di Blok Corridor.

HENDARTYO HANGGI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus