Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT Pertamina (Persero) tidak mengambil untung terlalu banyak dalam bisnis bahan bakar minyak (BBM). Hal ini seiring kewajiban Pertamina menyalurkan BBM ke seluruh wilayah Tanah Air.
"Untungnya tidak boleh banyak-banyak. Dikembalikan lagi untuk masyarakat," kata Arifin dalam acara Peresmian 26 Penyalur BBM Satu Harga di Sorong, Papua Barat Daya, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kementerian ESDM, Jumat, 24 November 2023.
Apalagi, kata Arifin, pemerintah juga sudah menggelontorkan subsidi BBM. Subsisi itu diberikan agar Pertamina tidak rugi dan tetap bisa menyalurkan BBM ke pelosok wilayah terdepan, tertinggal, terluar (3T). "Jadi, Pertamina yang menanggung seluruh biaya yang diperlukan untuk pendistribusian BBM."
Saat ini pemerintah sudah meresmikan 503 lembaga Penyalur BBM Satu Harga, terhitung sejak program ini dimulai pada 2017. Melalui program ini, Arifin mengklaim ketimpangan harga BBM di tiap daerah bisa dihindari.
Sebab, harga BBM di Papua akan sama dengan harga BBM di Jakarta atau kota-kota lain. "Kami harap masyarakat dengan mudah bisa mendapat harga BBM sesuai harga standar," tutur Arifin.
Selanjutnya, pemerintah menargetkan 593 Penyalur BBM Satu Harga hingga 2024 mendatang. Namun, Arifin mengatakan pihaknya tidak akan berhenti di angka tersebut. "Kami akan terus mencari, mendeteksi lokasi yang masih perlu dukungan ini (Program BBM Satu Harga)," tuturnya.
Pilihan Editor: Chatib Basri Prediksi Target Pertumbuhan Ekonomi 2024 Sulit Tercapai: Sedikit di Bawah 5 Persen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini