Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan distributor minuman berkarbonasi asal Amerika, Coca-Cola, PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) mendapat modal usaha atau pinjaman dari Bank mandiri sebesar Rp 25 miliar. Manajemen GRPM mengatakan pinjaman ini untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan kas operasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Fasilitas yang diberikan oleh Bank Mandiri untuk tujuan tambahan modal kerja usaha dengan jumlah yang tidak melebihi Limit Kredit,” kata Direktur GRPM Lili Solihah dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat, 3 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lili mengatakan perseroannya akan memiliki fleksibilitas dari pinjaman ini. Fleksibilitas itu di antaranya GRPM bisa menarik sebagian atau seluruh fasilitas pinjaman dengan memberi surat permohonan.
PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Saat ini GRPM adalah distributor resmi dari Coca-Cola Europacific dan PT Kino Indonesia dengan wilayah operasional di 16 kota besar di 5 Provinsi di Indonesia.
GRPM menjadi distributor Kino Indonesia pada Juni 2024 dan telah memiliki wilayah distribusi di enam kota besar yang ada di Jawa Barat (Kota Cirebon, Garut) dan Jawa Tengah (Tegal, Pekalongan, Blora, dan Purwodadi). Wilayah operasional yang dipilih ini merupakan area strategis yang bisa menjadi kekuatan baru GRPM dalam pengembangan bisnis di bidang distribusi.
Kino Indonesia merupakan pemilik dan produsen dari produk-produk makanan dan minuman terkemuka di Indonesia seperti Larutan cap Kaki Tiga, Cincau cap Panda, Panther, permen dan produk-produk lainnya. Kerjasama ini diklaim sebagai bentuk komitmen dan strategi GRPM dalam pengembangan bisnis agar dapat terus memberikan manfaat kepada seluruh pemangku kepentingan.
Dalam laporan keuangan di kuartal II 2024, GRPM mencatatkan angka penjualan Rp 370,7 miliar atau naik dari tahun sebelumnya sebanyak 206,98 persen. Kenaikan yang sama diikuti juga oleh catatan Laba Kotor dan Laba Bersih masing-masing 191,67 persen dan 163,64 persen.
Lonjakan ini terjadi menurut manajemen karena GRPM telah mengakuisisi PT Tri Usaha Jaya sebagai salah satu langkah strategis yang diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 30 Mei 2024. Total aset yang dimiliki GRPM tercatat bernilai Rp 181,3 miliar dengan nilai total ekuitas Rp 86,9 miliar.