Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan mobil Prancis, Peugeot, memutuskan penghentian penjualannya di Indonesia. Pemimpin Eksekutif Peugeot Sales Operation, Rokky Irvayandi , mengatakan bahwa penghentian tersebut dilakukan sesuai dengan arahan dari Stellantis selaku prinsipal.
"Berdasarkan informasi dari Stellantis sebagai prinsipal dari Peugeot, mereka telah mengambil keputusan strategis untuk menghentikan penjualan di Indonesia. Ini bagian dari strategi pertumbuhan bisnis Stellantis di kawasan ASEAN," katanya kepada ANTARA melalui aplikasi WhatsApp pada Jumat, 3 Mei 2024.
Ia mengatakan bahwa PT Astra International Tbk selaku penanggung jawab penjualan kendaraan Peugeot di Indonesia menghargai keputusan Stellantis.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan pengaruh kehadiran merek-merek kendaraan Cina terhadap kebijakan prinsipal menghentikan penjualan Peugeot di Indonesia, Rokky mengatakan, "Tidak ada hubungannya dengan hal tersebut."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peugeot E-2008 sebagai pelopor di kelasnya andalkan 100 persen tenaga listrik. Kali ini diklaim tenaganya alami peningkatan hingga 15 persen dari 136 hp ke 156 hp. Sedangkan untuk baterainya ada peningkatan kapasitas dari 50 kWh ke 54 kWh. Tentu saja memungkinkan pengendara bisa menempuh jarak hingga 406 km berbanding pendahulunya 345 km. (Foto: Peugeot)
Penjualan kendaraan Peugeot di Indonesia dihentikan mulai Kamis, 2 MEI 2024). Di Indonesia, Peugeot sebelumnya fokus memasarkan kendaraan SUV Peugeot 5008, 3008, dan 2008.
Namun, penjualan kendaraan Peugeot di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir cenderung menurun.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Peugeot hanya membukukan penjualan borongan sebanyak 199 unit kendaraan pada 2023 dan dari Januari sampai Maret 2024 hanya menjual 28 unit kendaraan.
Angka penjualan tersebut jauh lebih kecil dibandingkan pada tahun 2022, ketika angka penjualan kendaraan Peugeot sampai 451 unit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tahun 1970-an, Peugeot jenis sedan 504 merajai jalan-jalan di Indonesia. Diluncurkan pada 1968. model ini dikenal seagai "pekerja keras Afrika". Diproduksi sampai 3 juta lebih, seri sedan 1.800 cc ini menjadi andalan Peugeot.
Sukses 504, diikuti seri lanjutannya sedan 505 yang tampil dengan mesin 2000 cc. Mobil berbadan lebar ini juga sempat ngetop di Indonesia tahun 1980-an.
Setelah itu, Peugeot berangsur-angsur tenggelam meski terus menampilkan model-model baru di anytaranya city car 206, monil station wagon 307 SW, dan terakhir seri SUV 2008, 3008 dan 5008.
Pabrikan Prancis ini semula adalah bisnis keluarga pada tahun 1810 yang memproduksi penggiling kopi dan sepeda. Pada tanggal 20 November 1858, Émile Peugeot mengusulkan penggunaan merek dagang singa yang masih dipakai hingga saat ini. Pada tahun 1889, Armand Peugeot merakit mobil pertama Peugeot, yakni sebuah mobil uap, bersama Leon Serpollet, yang lalu disusul dengan mobil bermesin Panhard-Daimler.
Akibat konflik keluarga, Armand Peugeot lalu mendirikan Société des Automobiles Peugeot pada tahun 1896. Pada bulan Februari 2014, pemegang saham Peugeot setuju terhadap rencana rekapitalisasi, di mana Dongfeng Motors dan pemerintah Prancis akan membeli masing-masing 14% saham di Peugeot.
ANTARA
c