PIALANG atau perantara, rupanya, selain berperan di pasar modal, kini juga diperlukan oleh para desainer. Kabarnya, selama ini desainer hanyalah alat pemasaran bagi sang produsen -- sampai mereka mengeluh pada Asosiasi Pertek stilan Indonesia (API). Bertolak dari kenyataan itu, pekan lalu PT Buana Talimas Textile menahbiskan dirinya sebagai perantara bagi produsen dan perancang. Perusahaan itu akan mencarikan bahanbahan yang coraknya sesuai dengan keperluan desainer. Selain itu, Talimas juga akan mencarikan perancang bagi produsen. Hasil pertama dari Talimas bisa dilihat pekan lalu, berupa pergelaran yang menampilkan hasil kerja sama antara tiga produsen tekstil dan lima perancang ternama, yakni Ghea, Prayudi, Biyan, Ramli, dan Chossy Latu. Dilihat dari segi bisnis, kerja sama dengan para desainer tidaklah terlalu menguntungkan. Pesanan tekstil dari mereka rata-rata 100 meter per bulan. Namun, produsen tekstil, "Bisa memperoleh info dari mereka tentang corak tekstil dan garmen yang sedang digandrungi," kata seorang produsen. Keuntungan lain, produsen kini tidak akan menjual tekstil semata, tapi bisa juga menawarkan fashion garment.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini