Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pindad Klaim Kandungan Lokal Medium Tank Tembus 70 Persen

Abraham Mose mengklaim pihaknya sukses menekan kandungan impor dalam produk purwarupa Medium Tank buatan Pindad.

16 Agustus 2018 | 14.47 WIB

FNSS dan PT Pindad mengembangkan tank medium Kaplan MT dengan platform teknologi modern sehingga memiliki kemampuan menembak yang superior, didukung manajemen tempur dan sistem peringatan laser. haberturk.com
Perbesar
FNSS dan PT Pindad mengembangkan tank medium Kaplan MT dengan platform teknologi modern sehingga memiliki kemampuan menembak yang superior, didukung manajemen tempur dan sistem peringatan laser. haberturk.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengklaim pihaknya sukses menekan kandungan impor dalam produk purwarupa Medium Tank buatan Pindad bersama FNSS Turki. “Perkiraan kita sekitar 70 persen kandungan lokalnya,” katanya di Bandung, Kamis, 16 Agustus 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Abraham mengatakan kandungan lokal peranti lunak purwarupa kedua Medium Tank yang dibuat sejak awal di Pindad tersebut bahkan sudah tembus 100 persen. “Tingkat kandungan lokal kita bagi antara hardware dan software. Untuk dari si software bisa dikatakan sudah 100 persen dimiliki kemampuan putra-putri bangsa di Pindad,” ujarnya.

Abraham menuturkan peranti lunak Medium Tank tersebut merupakan hasil pengembangan bersama antara Pindad dan FNSS Turki. Peranti lunak tersebut di antaranya meliputi peralatan radio, electronic control unit, radar, autoloader, serta serangkaian sensor tank untuk memindai kendaraan tempur musuh.

“Pindad bekerja sama dengan mereka (FNSS Turki) untuk (peranti) elektroniknya. Tapi paling tidak, saya ingin membangun kemampuan itu ada di Pindad,” ucap Abraham.

Abraham berujar, untuk peranti keras atau hardware diakui belum sepenuhnya bisa diproduksi di dalam negeri. “Kalau bicara hardware, sama-sama kita ketahui. Mesinnya masih impor dan material yang untuk armour itu masih impor,” tuturnya.

Abraham menyebutkan nilai plus pengembangan Medium Tank tersebut adalah kemampuan Indonesia membangun tank. “Secara keseluruhan, yang penting bagaimana kita menguasai brainware, bagaimana kita bisa menguasai (kemampuan) desain, kegunaan dari tank ini,” katanya.

Menurut Abraham, Medium Tank merupakan satu-satunya tank yang masuk klasifikasi medium. “Ini yang pertama di dunia. Dari bobotnya,” ujarnya.

Abraham mengatakan ide mengembangkan Medium Tank muncul setelah Indonesia memiliki Main Battle Tank (MBT) Leopard, yang di impor dari Jerman. “Kita punya MBT, yang bisa dikatakan lihat tongkrongannya sudah takut, belum lagi daya gempurnya. Tapi begitu kondisi di Indonesia, agak sulit melakukan manuver,” ucapnya.

Dari sana, Pindad mewacanakan mengembangkan Medium Tank dengan menggandeng FNSS Turki. “Medium Tank ini sama dengan MBT menggunakan meriam 105 milimeter. Kita turunkan bobotnya, tapi tetap memakai 105 milimeter, dengan kemampuan manuver lebih unggul,” tutur Abraham. 

Tank medium Kaplan merupakan produk bersama antara FNSS (Turki) dan PT Pindad (Indonesia).Tank Kaplan dilengkapi dengan turet CMI Cockerill 3105 i dengan meriam bertekanan tinggi Cockerill 105mm. Sistem pemuatan amunisi otomatis yang canggih membuat Kaplan MT sangat mematikan, walau pun berbobot ringan. haberturk.com

Abraham menuturkan Medium Tank kini tinggal menuntaskan proses sertifikasi. “Kita buat kelas medium, ternyata pemikiran ini datang dari kita ini, belum sempat dikembangkan negara lain,” katanya.

Abraham menyebutkan Pindad sudah menyurati pemerintah. “Dalam hal ini Kementerian Pertahanan bahwa Medium Tank sudah siap. Tinggal melihat bagaimana kebutuhan internal TNI (Tentara Nasional Indonesia) Angkatan Darat. Tentu semua pihak masih menunggu hasil firing test, kemudian kita akan memperoleh sertifikat, sehingga kita layak untuk menjual dan layak masuk ke mass product,” ujarnya.

Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat kini tengah melaksanakan proses pengujian Medium Tank sebelum mengantungi sertifikasi dari Kementerian Pertahanan. Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Dandang Doetoyo berujar Medium Tank diproyeksikan menggantikan tank kelas AMX milik TNI Angkatan Darat.

“Kalau melihat renstra (rencana strategis), kebutuhannya sampai 400 unit. Tank seperti AMX mungkin ditutup. Dengan demikian, tank seperti Medium Tank buatan Pindad ini ditingkatkan untuk menggantikan,” ucapnya, Kamis, 16 Agustus 2018. Dandang mengatakan, TNI membutuhkan sejumlah varian dari Medium Tank tersebut. “Mungkin angkut personel juga, akan dikembangkan seperti ini,” tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus