Pos Indonesia Beri Diskon 40 Persen Pengiriman Barang ke Luar Negeri

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pos Indonesia (Persero) meluncurkan program Pos Ekspor yang melayani pengiriman paket dari Indonesia ke luar negeri. Layanan ini disebut untuk mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal untuk mengembangkan bisnis dan memperluas target pasar mereka hingga mancanegara. 

“Layanan ini menjadi bentuk dukungan Pos Indonesia bagi para pelaku UMKM lokal,” kata Pos Indonesia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 7 Desember 2024. 

Pos Indonesia menghadirkan promo spesial akhir tahun 2024 dengan diskon Pos Ekspor hingga 40 persen. Layanan ini berlaku hingga 31 Desember 2024. Sementara itu, promo ini bisa digunakan untuk pengiriman ke berbagai negara yang terbagi dalam 5 zona seperti berikut. 

1. Zona 2 dengan diskon hingga 30 persen, meliputi Singapura.
2. Zona 3 dengan diskon hingga 40 persen, meliputi Brunei Darussalam, Hong Kong, Makau, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
3. Zona 5 dengan diskon hingga 25 persen, meliputi Bangladesh, Kamboja, Tiongkok, India, Korea Selatan, Laos, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Taiwan, Timor-Leste, dan Vietnam.
4. Zona 6 dengan diskon hingga 20 persen, meliputi Jepang.
5. Zona 8 dengan diskon persen 20 persen, meliputi Albania, Armenia, Austria, Azerbaijan, Bahrain, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Siprus, Ceko, Denmark, Mesir, Eritrea, Estonia, Finlandia, Georgia, Gibraltar, Yunani, Greenland, Islandia, Iran, Irlandia, Jersey, Yordania, Kosovo, Kuwait, Kirgistan, Libanon, Liechtenstein, Lituania, Malta, Kepulauan Mariana, Mauritius, Mayotte, Moldova, Makedonia Utara, Norwegia, Oman, Pakistan, Polandia, Portugal, Qatar, Rumania, Rusia, Arab Saudi, Serbia, Seychelles, Slovenia, Afrika Selatan, Spanyol, Saint Barthelemy, Sint Eustatius, Swedia, Swiss, Suriah, Ukraina, Uni Emirat Arab, dan Yaman.

“Untuk kirim paket menggunakan layanan Pos Ekspor, silakan hubungi Kantor Pos Cabang terdekat,” kata Pos Indonesia. 

Pilihan Editor: Antara Bisnis Es Teh, Sunhaji dan Mundurnya Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden