Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian atau Mentan Syahrul Yasin Limpo resmi mengundurkan diri dari jabatannya di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keputusan ini diambil menyusul proses hukum terkait kasus dugaan korupsi yang menjeratnya. Syahrul pun telah mengantarkan surat pengunduran dirinya kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Merdeka pada Kamis sore, 5 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Alasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang dihadapi dan saya harus siap secara serius, walau saya berharap jangan ada stigma dan persepsi yang menghakimi saya dulu,” kata Syahrul usai menyerahkan surat pengunduran diri tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Syahrul adalah salah satu menteri Jokowi yang berasal dari Partai Nasional Demokrat atau NasDem. Sebelumnya, partai politik yang diketuai oleh Surya Paloh ini mengisi tiga posisi menteri di Kabinet Jokowi. Selain Syahrul, ada Johnny G Plate sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dan Siti Nurbaya Bakar yang menduduki posisi sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK).
Namun, Johnny G Plate telah lebih dulu terkena reshuffle usai menjadi tersangka kasus dugaan korupsi BTS (proyek base transceiver station) 4G di Kementerian Kominfo. Posisinya pun digantikan oleh Budi Arie yang dilantik pada 17 Juli 2023 lalu.
Sementara itu, Siti Nurbaya Bakar hingga saat ini masih menjabat sebagai Menteri LHK. Hal ini juga membuatnya menjadi satu-satunya kader NasDem yang masih bertahan di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Lantas, bagaimana profil tiga menteri Jokowi dari Nasdem? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Selanjutnya: Profil Siti Nurbaya Bakar
Siti Nurbaya Bakar atau yang lebih dikenal dengan nama Siti Nurbaya adalah seorang politisi asal Jakarta yang lahir pada 28 Agustus 1956. Dia merupakan salah satu kader dari Partai NasDem yang kini menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Perempuan berdarah Betawi ini telah menduduki posisinya sebagai Menteri LHK selama dua periode. Masa jabatan pertamanya terjadi pada periode 2014-2019 dalam Kabinet Kerja di bawah pimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla. Setelah itu, dia kembali dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk mengisi posisi Menteri LHK dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengawali kariernya dengan menjadi pegawai negeri sipil di Pemerintah Provinsi Lampung. Saat itu, dia menjalankan tugas sebagai penata muda. Setelah mendapatkan gelar doktor dari program studi Perencanaan Sumberdaya Alam di IPB yang berkolaborasi dengan Siegen University, Jerman, karier Siti Nurbaya pun perlahan naik.
Berawal dari Kasubid Analisis Statistik Bappeda Lampung, Siti Nurbaya masuk eselon I setelah diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri pada 2001-2004. Dia juga pernah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjalankan tugas sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah RI pada 2006-2013 lau.
Selanjutnya: Profil Syahrul Yasin Limpo
Syahrul Yasin Limpo adalah politisi dari Partai NasDem yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Berusia 68 tahun, Syahrul lahir pada 16 Maret 1955 silam. Dia merupakan mantan Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Dia melepas jabatannya untuk menjalani proses hukum terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian yang menjeratnya.
Sebelum menjadi Menteri Pertanian, pria yang kerap disebut SYL ini juga pernah menjadi Gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode. Dia menjadi orang nomor satu Sulawesi Selatan sejak 8 April 2008 hingga 8 April 2018 bersama pasangan politiknya, Agus Arifin Nu’mang.
Sebelum menjadi Gubernur, Syahrul Yasin Limpo pernah menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mendampingi Amin Syam pada periode 2003-2008 silam. Sebelumnya, pria yang di keluarganya dikenal dengan nama Daeng Kawang ini juga pernah menjadi Bupati Kabupaten Gowa dengan masa jabatan dari 1994-2002.
Selama berkarier di dunia politik, Syahrul Yasin Limpo telah berhasil meraih sejumlah penghargaan atas kinerjanya menjadi wakil rakyat. Beberapa penghargaan yang pernah diraihnya antara lain, seperti Satyalancana Pembangunan Pertanian (2007), Adhikarya Pangan Nusantara kategori Pembinaan Ketahanan Pangan (2012),dan Leadership Awards untuk Gubernur terbaik (2017).
Selanjutnya: Profil Johnny G Plate
Johnny Gerard Plate atau yang lebih dikenal sebagai Johnny G Plate adalah seorang politisi dan pengusaha Indonesia. Dia berasal dari Ruteng, Nusa Tenggara Timur dan lahir pada 10 September 1956.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada Kabinet Indonesia Maju periode 2013-2024. Sayangnya, posisinya digantikan oleh Budi Arie setelah Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada Juli 2023 lalu. Selain itu, kader dari Partai NasDem ini juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi BTS 4G Bhakti Kominfo.
Johnny pernah menjabat sebagai Sekjen Partai NasDem. Dia juga tercatat sebagai anggota DPR periode 2014-2019 dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur I. Terakhir, Johnny sempat menjabat sebagai anggota Komisi IX DPR RI.
Selain sebagai politikus, Johnny juga memiliki kiprah sebagai pucuk pimpinan di sejumlah perusahaan. Berdasarkan situs dpr.go.id, ia pernah menjadi Direktur PT Airasia Mitra Investama pada 2012. Empat tahun sebelumnya, Johnny menempati posisi sebagai CEO Group di PT Bima Palma Nugraha. Pada tahun yang sama, ia juga menjadi Direktur Utama PT Gajendra Adhi Sakti.
Johnny G. Plate tercatat sebagai komisaris di sejumlah entitas. Ia pernah menjadi komisaris di PT Mandosawo Putratama, PT Aryan Indonesia, dan PT TJB Power Service. Tak sampai disitu, kiprah Johnny G. Plate juga tercatat di dunia penerbangan. Pada 2005-2007, ia menjabat sebagai komisaris di PT Indonesia Airasia. Entitas itu adalah perusahaan penerbangan asal Malaysia yang membuka badan usaha di Indonesia.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Terkini: Jokowi Kumpulkan Menteri Rapat Terbatas soal Perniagaan Elektronik, ASN Wajib Bersikap Netral Hadapi Situasi Politik