Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengumumkan lahirnya subholding bidang pengapalan alias shipping, yaitu PT Pertamina International Shipping.
Subholding yang menangani logistik laut terintegrasi itu menggabungkan perusahaan Shipping Pertamina dan PT Pertamina Trans Kontinental. "Ini adalah lahirnya subholding pertama pasca restrukturisasi organisasi Pertamina sejak 12 juni tahun lalu. Ini subholding pertama," ujar Nicke di Gedung Patra Jasa, Rabu, 5 Mei 2021.
Subholding Pertamina itu dipimpin oleh Erry Widiastono. Saat ini, perseroan telah mengintegrasikan seluruh aset kapal, sarana tambat, non sarana tambat, enam pelabuhan, serta terminal BBM dan elpiji. "Maka hari ini armada yang dikelola PIS 750 armada. 540 milik sendiri sisanya sewa," tutur Nicke Widyawati.
Ke depannya, Nicke mengatakan subholding ini akan melakukan peremajaan armada untuk mengefisiensikan biaya transportasi dan jasa dari perseroan. Pasalnya, anak perusahaan pelat merah ini direncanakan meperluas pasar persesoan ke luar negeri.
Pasalnya, hari ini perseroan masih banyak menggarap pasar dalam negeri. Untuk mengekspansi bisnisnya, perusahaan juga akan menggandeng mitra-mitra.
Dengan adanya pengintegrasian aset di lima terminal, Nicke meyakini perseroan bisa masuk ke pasar regional. Terminal yang dikelola oleh PIS saat ini antara lain Terminal Pulau Sambu, Terminal Uban, Terminal Tanjung Sekong, Terminal Kotabaru, dan Terminal Bau-Bau.
"Kami juga akan meningkatkan value PIS dengan masuknya PIS ke pasar gas. Dengan 17 ribu pulau dan program net zero emission di 2030, gasifikasi menjadi sangat penting," ujar dia. Kalau PGN akan menangani pipeline di darat, ia mengfatakan PIS akan menangani virtual pipeline.
Selanjutnya, Nicke berharap PIS bisa menjadi subholding pertama yang akan masuk ke pasar modal.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Pertamina International Shipping Melantai di Bursa Tahun Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini