Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Profil Subholding Perkapalan Pertamina yang Direncanakan IPO Tahun Ini

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengumumkan lahirnya subholding bidang pengapalan alias shipping, yaitu PT Pertamina International Shipping.

5 Mei 2021 | 16.24 WIB

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memberikan pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 April 2021. Rapat tersebut membahas kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat yang terjadi pada Senin, 29 Maret 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memberikan pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 April 2021. Rapat tersebut membahas kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat yang terjadi pada Senin, 29 Maret 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengumumkan lahirnya subholding bidang pengapalan alias shipping, yaitu PT Pertamina International Shipping.

Subholding yang menangani logistik laut terintegrasi itu menggabungkan perusahaan Shipping Pertamina dan PT Pertamina Trans Kontinental. "Ini adalah lahirnya subholding pertama pasca restrukturisasi organisasi Pertamina sejak 12 juni tahun lalu. Ini subholding pertama," ujar Nicke di Gedung Patra Jasa, Rabu, 5 Mei 2021.

Subholding Pertamina itu dipimpin oleh Erry Widiastono. Saat ini, perseroan telah mengintegrasikan seluruh aset kapal, sarana tambat, non sarana tambat, enam pelabuhan, serta terminal BBM dan elpiji. "Maka hari ini armada yang dikelola PIS 750 armada. 540 milik sendiri sisanya sewa," tutur Nicke Widyawati.

Ke depannya, Nicke mengatakan subholding ini akan melakukan peremajaan armada untuk mengefisiensikan biaya transportasi dan jasa dari perseroan. Pasalnya, anak perusahaan pelat merah ini direncanakan meperluas pasar persesoan ke luar negeri.

Pasalnya, hari ini perseroan masih banyak menggarap pasar dalam negeri. Untuk mengekspansi bisnisnya, perusahaan juga akan menggandeng mitra-mitra.

Dengan adanya pengintegrasian aset di lima terminal, Nicke meyakini perseroan bisa masuk ke pasar regional. Terminal yang dikelola oleh PIS saat ini antara lain Terminal Pulau Sambu, Terminal Uban, Terminal Tanjung Sekong, Terminal Kotabaru, dan Terminal Bau-Bau.

"Kami  juga akan meningkatkan value PIS dengan masuknya PIS ke pasar gas. Dengan 17 ribu pulau dan program net zero emission di 2030, gasifikasi menjadi sangat penting," ujar dia. Kalau PGN akan menangani pipeline di darat, ia mengfatakan PIS akan menangani virtual pipeline.

Selanjutnya, Nicke berharap PIS bisa menjadi subholding pertama yang akan masuk ke pasar modal.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Pertamina International Shipping Melantai di Bursa Tahun Ini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus