Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Proyek Bendungan Jragung Capai 80 Persen, Menteri PU Bakal Siapkan Daerah Irigasi Baru untuk Dukung Swasembada Pangan

Kontruksi Bendungan Jragung dimulai pada pertengahan 2021. Pembangunannya menggunakan dana APBN senilai Rp 3 triliun.

2 Januari 2025 | 15.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara sejumlah alat berat beroperasi saat penyelesaian pembangunan Bendungan Jragung di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 31 Juli 2024. Pembangunan proyek strategis nasional (PSN) bendungan multifungsi senilai Rp2,3 triliun dengan luas genangan 503,1 hektare berkapasitas tampung hingga sekitar 90 juta meter kubik air itu diproyeksikan menyuplai kebutuhan air baku di Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan, suplai irigasi persawahan seluas 4.528 hektare, berperan sebagai pengendali banjir, serta berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 1.400 kw yang ditargetkan selesai pada akhir 2024. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Dody Hanggodo mengatakan progres pembangunan Bendungan Jragung sudah mencapai 80,2 persen. Proyek pembangunan bendungan yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini ditargetkan rampung pada Oktober mendatang.

Seiring dengan progres ini, Dody menginstruksikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mempercepat fungsional jaringan irigasi untuk mendukung sektor pertanian mencapai swasembada pangan. Dengan dukungan irigasi dari Bendungan Jrabung, kata Dody, sektor pertanian dapat melakukan tiga kali tanam setahun serta ada tambahan luas tanam 475 hektare.

"Kami juga akan menyiapkan DI baru yang bersumber dari Bendungan Jragung sehingga pada awal 2026, setelah proses impounding (Penggenangan air) selesai, Kementerian Pertanian sudah bisa cetak sawah," kata Dody saat meninjau proyek tersebut pada Rabu, 1 Januari 2025, dikutip dari keterangan resmi.

Sebagai informasi, kontrak pembangunan Bendungan Jragung ditandatangani pada akhir 2021. Kontruksi bendungan ini kemudian dimulai pada pertengahan 2021. Anggaran proyek ini bersumber dari APBN senilai Rp 3 triliun, yang terbagi dalam tiga paket pekerjaan.

Bendungan Jragung memiliki daya tampung 90 juta meter kubik dan luas genangan 451 hektare. Bendungan ini mampu menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.528 hektare di Kabupaten Demak dan Grobogan. Dody juga menyebut Bendungan Jragung bakal bermanfaat sebagai sumber air baku berkapasitas 1.000 liter. Air tersebut bakal menyuplai Kota Semarang sebesar 500 liter per detik, Kabupaten Grobogan 250 liter per detik, serta Kabupaten Demak 250 liter per detik.

Tak cuma menyuplai irigasi an menjadi suber baku, Bendungan Jragung diproyeksikan menjadi infrastruktur pengendali banjir seluas 800 hektare. Selain itu, bendungan ini memiliki potensi energi untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 90 megawatt (MW) dan pembangkit listrik mikro hidro (PLTMH) sebesar 1,4 MW. 

Pilihan Editor: Adakah Batas Maksimal kWh Beli Token Listrik Diskon 50 Persen?

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus