Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini bahwa ekonomi industri digital akan terus berkembang hingga nilainya mencapai US$145 miliar pada 2025. Jumlah tersebut akan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia.
Menurutnya, ekonomi digital yang saat ini terus berkembang pesat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sri Mulyani menyebut bahwa ekonomi digital dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi Indonesia.
Dia meyakini bahwa ekonomi digital akan terus tumbuh, melebihi catatan 2021 yang nilainya mencapai US$70 miliar. Proyeksinya, pada 2025 nilai ekonomi digital dapat mencapai US$145 miliar, atau tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
"Ekonomi digital tentu tidak hanya identik dengan perusahaan startup dan e-commerce, namun ini juga mencakup berbagai entitas yang sebelumnya sudah well-established dengan cara kerja konvensional dan sekarang beralih ke digital,” ujar Menkeu pada Senin 10 Oktober 2022.
Baca: Lawatan ke Amerika, Sri Mulyani Temui Investor Global Citadel hingga BlackRock
Sri Mulyani tidak menampik bahwa perkembangan teknologi menyimpan risiko besar, mulai dari distorsi hingga disrupsi. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan platform dan integrasi berbagai proses bisnis, misalnya di kalangan pemerintaan melalui penataan administrasi dan pengelolaan anggaran.
"Kita juga terus memperbaiki dengan membuat berbagai terobosan termasuk di dalamnya penggunaan teknologi digital yang dapat menghemat anggaran secara signifikan," ujar Sri Mulyani.
Dia menyebut bahwa kemajuan ekonomi digital harus sejalan dengan upaya mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Hal tersebut mencakup aspek sosial dan lingkungan, yang juga berkaitan dengan ancaman krisis iklim karena dapat berdampak terhadap perekonomian.
Baca: Sri Mulyani: Perubahan Iklim Akan Menjadi Kejutan Global Selanjutnya Setelah Pandemi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini