Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

PSBB Jawa Bali Berdampak ke Ekonomi NTT, Sebab...

Kepala Dinas Perhubungan NTT Ishak Nuka mengatakan PSBB Jawa Bali berdampak pada pergerakan perekonomian di pulau itu.

7 Januari 2021 | 15.02 WIB

Aktivitas pelayanan di kantor Bank BRI Cabang Kupang di Kota Kupang, NTT, 5 Oktober 2020. .ANTARA/Kornelis Kaha
Perbesar
Aktivitas pelayanan di kantor Bank BRI Cabang Kupang di Kota Kupang, NTT, 5 Oktober 2020. .ANTARA/Kornelis Kaha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur atau NTT Ishak Nuka mengatakan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jawa Bali berdampak pada pergerakan perekonomian di NTT.

"Ekonomi kita sudah pasti terganggu akibat PSBB di Pulau Jawa dan Bali ini, karena memang pergerakan perekonomian kita masih tergantung pada Bali, khususnya Pulau Jawa," katanya di Kupang, Kamis, 7 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca Juga: Soal PSBB Jawa Bali, Doni Monardo: Tak Boleh Terpapar Covid-19 dan PHK

Hal ini disampaikan berkaitan dengan PSBB di Pulau Jawa dan Bali serta dampaknya ke NTT. NTT, kata dia,  adalah provinsi yang masih berharap pada pergerakan orang dan barang dari Pulau Jawa.

Ishak mengatakan bahwa tidak hanya orang yang dibatasi untuk bergerak, tetapi juga pergerakan barang dan jasa juga sudah pasti akan terganggu. Hal ini karena memang penyaluran barang-barang kebutuhan pokok ke NTT pasti akan terlambat jika pergerakan orang dibatasi.

"Kalau sudah terlambat, penyaluran kebutuhan pokok di wilayah NTT juga sudah pasti terhambat, walaupun jalur transportasi dan pergerakan masyarakat di NTT ini tidak dibatasi," tambah dia.

Ishak juga menambahkan NTT tidak perlu menerapkan PSBB karena NTT adalah provinsi kepulauan dan mempunyai keterkaitan atau sangat membutuhkan transportasi baik laut, udara, dan juga darat.

Ia juga mengatakan sampai sejauh ini pihaknya juga tidak membatasi pergerakan atau masuknya moda transportasi di NTT, karena masih melihat dari urgensinya moda transportasi mana yang diijinkan dan mana yang masih bisa dilakukan secara daring.

Ishak berharap agar adanya PSBB di dua pulau besar itu tidak membuat sejumlah operator transportasi di NTT gelisah."Tetaplah tenang dan tetaplah bekerja seperti biasa sampai dengan adanya informasi lanjutan dari pemerintah provinsi," tambah dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus