Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sukoharjo - Puluhan siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah merasakan mual-mual dan pusing setelah mengonsumsi menu makan bergizi gratis di sekolah itu, Kamis, 16 Januari 2025. Kepala SDN Dukuh 03 Sukoharjo Lilik Kurniasih mengonfirmasi adanya kejadian itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lilik menuturkan para siswa menerima menu makan bergizi gratis pada pukul 09.00 WIB. Menu yang tersaji adalah nasi, cah wortel tahu, ayam goreng tepung, buah, dan susu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di sini total ada 200 siswa dan dapat semua (makan bergizi gratis). Tapi lalu ada mungkin sekitar 10 anak yang setelah makan kemudian merasa sakit perut, mual. Hampir satu kelas ada," ungkap Lilik kepada wartawan di SDN 03 Sukoharjo, Kamis 16 Januari 2025.
Mendapati ada kejadian tersebut, dia langsung melapor dan berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat dan langsung menangani para siswa yang merasakan sakit. Namun, anak-anak tersebut tidak sampai dibawa atau dirawat di rumah sakit.
"Alhamdulillah sudah langsung tertangani semuanya. Dari Puskesmas langsung ada dokter dan bidan yang datang ke sini untuk menangani anak-anak," ungkap Lilik.
Lilik mengakui ada beberapa anak yang sempat mengeluhkan ada bau kurang enak dari makanan yang disajikan. Namun, dia belum mengetahui pasti penyebab yang dialami para siswa tersebut.
"Ya hanya ada anak-anak yang bilang 'bau, bau' gitu. Tapi kami tidak tahu pasti penyebabnya," tutur Lilik.
Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota,Kunari Mahanani, juga mengonfirmasi adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan kasus gejala keracunan itu dialami oleh para siswa SDN 03 Sukoharjo tapi sudah langsung tertangani.
"Kami memberikan obat kepada sekitar 50 anak. Tapi mereka tidak sampai dirawat di RS. Gejala yang dialami mual, pusing," kata Kunari.
Ia menduga gejala keracunan yang dialami oleh para siswa itu kemungkinan akibat proses pengolahan makanan yang kurang matang. Setelah penanganan terhadap para siswa yang mengeluhkan sakit, sisa makanan langsung ditarik.
"Biasanya kalau kurang matang. Kalau dari bau tidak, kalau dari bentuk tidak juga, istilahnya teksturnya agak gimana gitu, jadi anak langsung mengeluh sakit perut," tutur Kunari.