Rajawali merintis industri radiologi

PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tampak sangat jeli mencari peluang bisnis. Persero Departemen Keuangan ini merintis pembangunan industri radiologi. Untuk itu RNI mengajak Trophy Radiologie dari Prancis membangun pabrik radiologi di kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, Jawa Barat. Selasa pekan lalu pembangunan pabrik itu dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Kesehatan Adhyatma. Menurut Dirut RNI, Sumargono, pabrik ini diharapkan sudah mulai berproduksi tahun depan dengan kapasitas 450 unit per tahun. Pada tahap pertama pabrik baru menghasilkan peralatan sederhana, namun pada tahun 1997 ditargetkan sudah menghasilkan seluruh jenis peralatan rontgen. Investasinya sekitar Rp 18 milyar. Pihak perusahaan Prancis untuk sementara mengusai saham mayoritas (51%), sedangkan RNI 31%. Koperasi Bhakti Husada dari Departemen Kesehatan rupanya cukup kuat permodalannya sehingga bisa ikut memegang 10%. Dengan pesatnya pertumbuhan rumah sakit di Indonesia, pasar peralatan radiologi pastilah cukup luas. Namun PT RNI Trophy Radiologie harus siap bersaing dengan peralatan impor. Tepat sekali bila Dirut RNI, Sumargono, ingin segera merekrut tenaga ahli yang bakal menangani pelayanan purnajual. Dan Pemerintah ternyata tak berniat memberikan proteksi kepada perusahaan ini. Menurut Adhyatma, investor swasta masih diberi kesempatan untuk berinvestasi pada industri kesehatan.