Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Aplikasi RateS mendukung usaha agen atau reseller.
RateS mengusung konsep social commerce.
RateS mendapat pendanaan Pra-Seri A senilai US$ 2,3 juta.
Potensi bisnis reseller atau agen penjual di Indonesia menarik perhatian Goh Jian Kai alias Jake dan Jing Rong Lim. Pendiri perusahaan rintisan atau start-up digital bernama Rate ini awalnya menyediakan teknologi untuk e-commerce di Singapura. Namun besarnya pasar e-commerce dan gurihnya ceruk bisnis reseller membuat mereka tertantang untuk "bermain" di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2018, Jake dan Rong Lim berkeliling untuk mengamati kegiatan reseller di berbagai daerah, di antaranya di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat hingga pusat perkulakan di Jawa Tengah dan Sulawesi. Setelah setahun melakukan observasi, mereka membangun aplikasi pendukung bisnis reseller bernama RateS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peluncuran RateS di Menara Satrio, Kuningan, Jakarta, 27 November 2019. Dok. RateS
“Kami lihat pemasaran melalui komunitas atau grup di jejaring media sosial Indonesia ternyata sangat diminati,” ucap Chief Strategy Office RateS, Albert Ho Jian Qiang, kepada Tempo, kemarin.
Meski platform digital sudah membumi, Albert menyebutkan sebagian konsumen Indonesia masih ragu memakai layanan e-commerce dan lebih nyaman bertransaksi dengan penjual yang mereka kenal. Para penyuplai pun ternyata kesulitan membawa barang ke daerah perdesaan karena rantai pasok yang panjang dan mahal. Dampaknya, harga barang menjadi mahal.
Albert pun mengklaim RateS, yang mengusung konsep social commerce, bisa menuntaskan kedua masalah itu. “Plaform kami terhubung dengan produsen dan perusahaan manufaktur yang bisa menjual produknya melalui reseller RateS,” tutur dia. Memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, Instagram, ataupun WhatsApp, RateS memungkinkan reseller tidak mengeluarkan modal besar untuk mengamankan stok barang, menyewa gudang, dan membayar jasa logistik.
Teknologi RateS, Albert melanjutkan, sudah mencakup fitur pencarian produk sesuai dengan kebutuhan pengecer, manajemen logistik, dan sistem pembayaran yang menghubungkan reseller dengan produsen dan konsumen. Para perantara dagang ini bisa menentukan harga yang menarik agar dapat cuan.
CEO dan Co-Founder RateS, Goh Jian Kai (Jake). Dok. RateS
Albert mengklaim manajemennya tak membatasi jenis produk. Layanan RateS terus diperluas ke produk impor yang unik, seperti kereta bayi dan skuter. “Kami berbeda karena berfokus membentuk jaringan reseller,” kata dia. “Platform lain umumnya hanya berfokus ke produk yang akan dijual, malah memicu persaingan antar-reseller,” kata Albert.
Dia mengakui kinerja perusahaan sempat melemah karena kendala rantai pasok, khususnya pada Februari dan Maret tahun lalu. “Tapi kami menguatkan bisnis dengan supply bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari, hasilnya positif,” ujarnya.
Albert menuturkan RateS baru mendapatkan pendanaan Seri A yang angkanya dirahasiakan. Permodalan baru itu dipimpin oleh Vertex Ventures, sejumlah investor pendukung, baik dari Singapura maupun Indonesia. Pada penggalangan pra-Seri A, tahun lalu, start-up tersebut meraih pendanaan hingga US$ 2,3 juta dari beberapa pemodal ventura, seperti Alpha JWC dan Insignia Ventures Partners.
Hingga Desember 2020, RateS sudah mengumpulkan lebih dari sejuta pengguna. Albert menargetkan 100 ribu pengguna aktif per bulan pada tahun ini. “Kami terus mengedukasi reseller mengenai produk, bisa dengan katalog digital yang membantu mereka dalam pemasaran,” ujar Albert.
Profil
Nama perusahaan/perseroan terbatas: PT Rate Teknologi Indonesia
Awal berdiri: 2019 (peluncuran RateS)
Sektor usaha: social e-commerce
Pendiri:
- Goh Jian Kai (Co-founder dan Chief Executive Officer)
- Jing Rong Lim (Co-founder dan Chief Technology Officer)
Pendanaan: Series A (Vertex ventures), Series Seed (Alpha JWC, Insignia JWC Ventures), Early Seed (NUS Enterprise, SPRING Singapore, beberapa angel investor)
Alamat: Jakarta Timur
YOHANES PASKALIS | CRUNCHBASE
*Artikel ini telah diubah pada Selasa 9 Februari 2021 untuk memenuhi hak koreksi dari narasumber.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo