Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyebut progres renovasi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, mencapai 99,5 persen. Ia mengklaim renovasi ini telah memenuhi standar. Sebelumnya, berdasarkan hasil evaluasi teknis, bangunan Stadion Kanjuruhan dinilai belum sepenuhnya memenuhi standar teknis bangunan dan belum memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
"Mudah-mudahan renovasi dapat selesai sesuai target pada 31 Desember 2024," kata Diana saat meninjau renovasi Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 28 Desember 2024, dikutip dari keterangan tertulis.
Diana meminta kawasan Gate 13 dipertahankan. Adapun gate tersebut merupakan tempat kejadian perkara Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2024 saat laga Arema melawan Persebaya dalam pergelaran Liga 1. Peristiwa kerusuhan itu menyebabkan 135 orang meninggal akibat gas air mata yang ditembakkan polisi.
"Untuk railing di Gate 13, mohon dipertahankan. Namun, bisa ditambahkan proteksi misalnya dengan pagar besi supaya ke depannya tidak ada penonton yang bersandar ke railing tersebut,” kata Diana.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Airyn Saputri Harahap mengatakan renovasi Stadion Kanjuruhan dilaksanakan mulai 4 September 2023 dengan alokasi anggaran Rp 357,84 miliar. Pelaksana konstruksi proyek ini adalah PT Waskita Karya dan PT Brantas Abipraya melalui kerja sama operasi (KSO) dengan manajemen konstruksi Bina KSO Yodya.
“Lingkup pekerjaan renovasinya meliputi pembongkaran stadion, renovasi bangunan stadion, landscape, renovasi track atletik dan lapangan sepak bola, serta mechanical, electrical, dan plumbing (MEP),” kata Airyn
Stadion Kanjuruhan memiliki luas 3,4 hektare dengan kapasitas 21.603 penonton. Bangunannya terdiri dari tribun barat untuk VVIP 108 bangku, VIP 2.465 bangku, media 134 bangku, serta disabilitas 16 bangku. Selain itu, ada tribun umum yang terdiri dari tribun timur dengan total 4.352 bangku, tribun utara dan tribun selatan dengan total masing-masing 7.264 bangku.
"Kami harap renovasi Stadion Kanjuruhan dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan penonton, baik dari segi jalur evakuasi, konstruksi, kelistrikan, dan prasarana keamanan. Serta, meningkatkan kenyamanan dan kelayakan Stadion sesuai dengan Guidelines FIFA,” tuturnya.
Renovasi Stadion Kanjuruhan memang menuai pro-kontra. Keluarga korban tragedi Kanjuruhan menentang karena menilai renovasi stadion akan mengaburkan tempat kejadian perkara. Terlebih, wacana renovasi bergulir sejjak proses hukum masih berjalan.
"Proses pencarian keadilan bagi keluarga korban masih berjalan sampai hari ini,” kata Ketua Tim Advokasi Tragedi Kemanusiaan (TATAK) Imam Hidayat kepada Tempo, Senin, 22 Januari 2024. “Membongkar Stadion Kanjuruhan yang merupakan barang bukti secara langsung menghalang-halangi pengungkapan pelanggaran hukum dalam peristiwa Kanjuruhan,” kata Imam.
Pilihan Editor: Narendra Wicaksono Naik Sepeda Sampai Mekah Menyuarakan Tragedi Kanjuruhan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini