Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Riset Bank Mandiri: Kecenderungan Menabung Warga Kelas Bawah RI Turun Drastis

RIset Bank Mandiri mencatat kecenderungan menabung warga kelas bawah turun drastis.

26 September 2024 | 20.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Riset big data Bank Mandiri menyatakan kecenderungan menabung warga kelas bawah RI menurun drastis. Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro mengatakan fenomena makan tabungan atau menggunakan simpanan di tengah daya beli yang tertekan masih berlanjut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Andry mengatakan indeks pengeluaran atau spending masyarakat kelas bawah masih cukup baik dan ada tren yang relatif meningkat. Namun yang dari sisi tabungan atau saving turun. “Sekarang sudah mulai rebound (berbalik) tapi memang masih ada dalam periode makan tabungan,” ujarnya dalam agenda pemaparan Economic Outlook Bank Mandiri secara daring, Kamis, 26 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data penelitian dikumpulkan dari indeks tingkat belanja dan tabungan per individu. Di awal 2023, indeks simpanan masyarakat kelas bawah masih lebih tinggi dibanding pengeluarannya, namun hingga Juli 2024, angka pengeluaran mencapai 110,6 sementara tabungan hanya 47,9.

Ia memaparkan kucuran dana dari perlindungan sosial selama ini turut membantu mendukung perbaikan daya beli kelas bawah. Selain masyarakat rentan, data Bank Mandiri juga memaparkan terjadi penurunan kecenderungan menabung di kelas menengah, namun penurunannya tidak sesignifikan warga kelas bawah.

Menurut dia alur pengeluran kelas menengah cukup stabil di angka 126,7 sementara tabungannya agak menurun menjadi 94,8. “Sementara upper class (kelas atas) itu tabungannya cukup baik jadi meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat hingga 2024 sebanyak 9,48 juta warga turun kasta dari kelas menengah ke kelas bawah. Catatan BPS sejalan dengan riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI). 

Peneliti makro LPEM FE UI, Teuku Riefky menilai penurunan signifikan memang terjadi dari kelas menengah menjadi calon kelas menengah. Bahkan mungkin saja turun ke kelompok rentan miskin. “Apa bila kelas menengah terus turun, tentu pertumbuhan ekonomi akan turun, karena secara keseluruhan daya beli masyarakat menurun,” kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus