Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Tempo Inti Media Tbk. (TMPO) membukukan kinerja positif sepanjang 2023 dengan meraih pendapatan sebesar Rp 216,8 miliar, atau tumbuh 2,7 persen dari pendapatan tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan TMPO, pada Selasa, 21 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Tempo, Arif Zulkifli memaparkan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang baik juga tercermin dalam kinerja positif perusahaan. Laba kotor korporasi meningkat menjadi Rp 84,7 miliar. “Segala capaian membawa manajemen dan karyawan memasuki tahun 2024 dengan rasa optimis,” ujar Arif di Kantor Tempo, Palmerah Jakarta Selatan, Selasa, 21 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan catatan tahun buku 2023, perseroan berhasil membalikkan kerugian senilai Rp 1,17 miliar yang dialami pada 2022 menjadi laba senilai Rp 1,512 miliar.
Adapun penyumbang kenaikan berasal dari kenaikan pendapatan sirkulasi dan iklan Majalah Tempo sebesar Rp 8,4 miliar, Tempo.co Rp 5,7 miliar, penyelenggara acara Rp 11 miliar, jasa rumah kreatif Rp 1,8 miliar, TV Tempo Rp 0,2 miliar, dan Rombak Media Rp 8,9 miliar.
Sedangkan penurunan pendapatan terjadi pada barang cetakan Rp 22,2 miliar, sirkulasi dan iklan Koran Tempo Rp 1,4 miliar, dan kertas Rp 6,7 miliar. Sementara itu, beban pokok penjualan turun sebesar Rp 2 miliar, beban usaha usaha naik Rp 3,2 miliar, serta beban administrasi dan umum naik Rp 5,5 miliar.
Perseoran juga mencatat kenaikan pendapatan operasi lain sebesar Rp 5,4 miliar yang berasal dari keuntungan penjualan saham anak usaha sebesar Rp 5 miliar serta lainnya sebesar Rp 0,4 miliar. Adapun beban operasi lain meningkat Rp 1,1 miliar.
Selanjutnya baca: Tempo konsisten menerbitkan liputan kritis mendalam
Arif memaparkan perusahaan akan terus melanjutkan tren pertumbuhan dengan tetap memperhatikan perkembangan industri media. Berbagai transformasi telah dilakukan sepanjang 2023, di bidang multimedia Tempo mengembangkan penyajian informasi melalui platform video dan podcast. Salah satunya adalah podcast bocor alus politik yang berhasil menarik jutaan penonton.
Sebagai platform media ada beberapa tantangan yang masih harus dihadapi perusahaan, seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Arif mengatakan, perusahaan menyambut manfaat sekaligus tantangan kehadirannyanya. Ia yakin Tempo konsisten menerbitkan liputan kritis mendalam, investigatif dan tetap menjaga kode etik jurnalistik juga kepercayaan publik.
Dari segi bisnis tantangan lain adalah menselaraskan kinerja bisnis dengan kreatifitas, independensi, dan sikap kritis Tempo. Namun ia optimistis semua bisa beriringan. “Bisnis tetap bisa berjalan dengan tetap menjaga independensi editorial yang menjadi nilai Tempo,” ujanya.
Tahun ini Tempo menyatukan Majalah Tempo, Koran Tempo, dan Tempo.co menjadi satu platform atau disebut sebagai single brand. Direktur PT Tempo Inti Media Harian (TIMH) Meiky Sofyansyah mengatakan, tujuannya agar konsumen mudah menemukan produk Tempo dalam satu platform dan mengoptimalkan peluang bisnis. “Single brand bertujuan mengoptimalkan manfaat kepada pelanggan. Cukup berlangganan satu platform akan mendapatkan semua produk Tempo,” ujarnya.
PT Tempo Inti Media Harian (TIMH) adalah anak usaha Tempo Inti Media. Lini usaha TIMH terdiri dari Majalah Tempo, Koran Tempo dan Tempo English secara bisnis tumbuh positif dalam dua tahun terakhir. Meiky optimistis laba TIMH tumbuh minimal 15 persen pada 2024.
Dia mengatakan target keuntungan sebesar itu belum memberikan margin, tapi cukup untuk menutupi beban akibat inflasi, kenaikan pajak, dan biaya lainnya. “Idealnya naik di atas 25 persen, tapi kompetisinya tidak mudah,” ujar Meiky.
Ke depan, selain mempertahankan pembaca setia Tempo versi cetak, manajemen juga akan mengembangkan pasar pembaca muda yang akrab dengan aktivitas digital. Produk cetak akan dipertahankan karena permintaan pasar masih tinggi, khususnya pelanggan usia 40 tahun ke atas. Sedangkan produk digital akan menyasar kalangan usia 18-36 tahun.
Foto 
