Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Harda Internasional Tbk. menyetujui pergantian nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk. Tak hanya itu, rapat juga menyetujui bank milik pengusaha Chairul Tanjung itu melakukan perubahan logo perseroan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soal pergantian nama itu tertuang dalam risalah rapat RUPS-LB yang diterima oleh Bisnis, Selasa pagi, 11 Mei 2021. Pada mata acara ke-9 disebutkan mengenai pergantian nama Bank Harda menjadi Allo Bank.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk. dengan demikian mengubah Pasal 1 Anggaran Dasar Perseroan." Demikian seperti tertulis dalam risalah rapat tersebut.
RUPSLB juga memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi untuk membuat akta notaris dan melaporkan perubahan anggaran dasar tersebut kepada instansi berwenang. Selain itu, wewenang untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk perubahan ketentuan anggaran dasar perseroan.
Adapun pada mata acara ke-10, juga disebutkan bahwa rapat pemegang saham menyetujui perubahan logo perusahaan.
"Memberi kuasa kepada direksi perseroan untuk melaporkan perubahan logo perseroan kepada instansi yang berwenang dan melakukan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan logo perseroan," seperti dikutip dari risalah rapat tersebut.
CT Corpora melalui PT Mega Corpora, sebelumnya menggelontorkan dana senilai Rp 460,7 miliar untuk mengambilalih bank berkode saham BBHI itu pada Maret lalu. Hal itu terungkap dalam pernyataan penawaran tender wajib yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia pada pertengahan April 2021.
Di dalam surat yang disampaikan ke otoritas bursa itu disebutkan bahwa pada 15 Maret 2021 Mega Corpora dan PT Hakimputra Perkasa telah menandatangani pengambilalihan atas sejumlah 3.084.461.000 saham atau sebesar 73,71persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh BBHI melalui transaksi pada pasar negosiasi di Bursa Efek.
Adapun harga pengambalihan bank oleh Mega Corpora, perusahaan milik Chairul Tanjung itu, sebesar Rp 149,36 per saham. Dengan demikian, total harga pengambilalihan sebesar Rp 460,70 miliar. Dalam rapat umum pemegang saham kali ini juga disetujui pelaksanaan penerbitan saham baru (rights issue) Bank Harda Internasional dengan sebanyak-banyaknya merilis 7,5 miliar lembar saham.
BISNIS
Baca: Chairul Tanjung Borong Saham Garuda Indonesia Rp 317,23 Miliar