Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG harus mampu melampaui 6.875 agar melanjutkan tren naik. Karena kemarin, indeks terkoreksi di resistance downchannel pola sejak Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika indeks belum mampu tembus 6.875, maka pola sejak Oktober 2022 ini belum berubah. Demand area penting di 6750," kata Vice President PT Samuel Sekuritas Indonesia, M. Alfatih, dalam keterangannya kepada Tempo, Jumat pagi, 31 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyoroti sejumlah emiten saham, diantaranya:
1. Antam atau ANTM (terakhir 2.090)
Harga kemarin masih melanjutkan kenaikan pola sejak pertengahan Maret 2023. Potensi kenaikan ke 2.100-2.160, lalu 2.250. Batas risiko 2.040.
2. Bumi Resources Minerals atau BRMS (terakhir 167)
"Anticipation breakout," kata Alfatih. Harga jika mampu tembus 170, maka akan lanjutkan kenaikan ke 176-180. Batas risiko <167.
3. MD Pictures atau FILM (terakhir 1.095)
Harga kemarin mencapai target kenaikan, lalu terjadi tekanan jual. Selama tidak mampu naik di atas 1.160 kembali maka kemungkinan penurunan mendekati 995-910.
4. Merdeka Copper Gold atau MDKA (terakhir 4.140)
Harga kemarin tertahan di supply area 4.180. Jika berhasil melampaui, maka potensi kenaikan ke 4.280-4.350. Batas risiko <4.090.
5. Medco Energy International atau MEDC (terakhir 980)
Harga kemarin kembali menguat meski muncul tekanan jual intraday. Sejak berhasil menembus resistance downchannel (pola sejak Februari 2023), maka target kenaikan teoritis ke 1.060-1.080. Supply area minor 1.010. Batas risiko <945.
6. Rukun Raharja atau RAJA (terakhir 945)
Harga kemarin sempat tertekan, namun intraday berhasil melanjutkan kenaikan dari 700-an sejak pertengahan Maret 2023. Kemungkinan kelanjutan kenaikan ke 975-990. Batas risiko 935.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.