Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk atau Saratoga akan membagikan dividen tunai senilai Rp 1 triliun atau Rp 75 per lot saham kepada pemegang sahamnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keputusan tersebut diambil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Saratoga hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Perlu diingat, ini peningkatan dari dividen tahun 2021 lalu yang sebesar Rp 810 miliar atau Rp 60 per saham,” kata Investor Relations SRTG, Ryan Daniel Sual, dalam paparan publik tahunan yang dipantau secara daring pada Senin, 15 Mei 2023.
Sementara itu Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong, mengatakan Saratoga berhasil membukukan kinerja investasi yang tetap positif di tengah kondisi pasar modal yang menurun, serta perekonomian yang masih penuh tekanan akibat inflasi dan suku bunga yang terus meningkat.
"Pertumbuhan investasi Saratoga tercermin dari kenaikan Net Asset Value (NAV) perusahaan sebesar 8 persen menjadi Rp 60,9 triliun. Perusahaan juga berhasil mencatat pendapatan dividen terbesar sepanjang sejarah Saratoga, yaitu senilai Rp 2,6 triliun," tutur dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya berkomitmen terus meningkatkan nilai portofolio Saratoga dengan mengoptimalkan setiap peluang investasi melalui strategi yang terukur, disiplin dan penuh kehati-hatian.
Dia menjelaskan, pada 2022 perusahaan-perusahaan portofolio investasi Saratoga mampu berkontribusi secara maksimal terhadap penguatan fundamental perusahaan melalui pencapaian kinerja positif dan peningkatan jumlah pembagian dividen.
"Dengan dukungan arus kas yang kuat, tahun lalu Saratoga memangkas posisi utang lebih dari 60 persen, sehingga posisi utang bersih perusahaan menjadi Rp 688 miliar," kata Lany.
Selain itu, rapat pemegang saham hari itu juga menyepakati program buyback atau pembelian kembali saham perusahaan dengan anggaran sebanyak-banyaknya Rp 150 miliar selama 15 Mei 2023 hingga 30 Juni 2024.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.