Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas atau Satgas Pangan Polri menyampaikan peringatan dini atau early warning mengenai ketersediaan bahan pangan di 2024. Beberapa bahan pangan yang menjadi sorotan Satgas Pangan Polri adalah beras, gula, bawang putih, dan jagung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ka Anev Satgas Pangan Polri Kombes Pol Eka Mulyana mengungkapkan, pengaruh cuaca ekstrim El Nino yang berkelanjutan masih dapat mengganggu hasil produksi padi. Ia menyebut, hal lain yang perlu diantisipasi dari ketersediaan beras adalah meningkatnya permintaan di Triwulan I 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Meningkatnya permintaan di Triwulan I 2024 karena Lebaran, sedangkan panen raya di perkirakan di bulan April," ujar Eka dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 yang disiarkan secara daring di akun youtube Kemendagri RI pada Rabu, 27 Desember 2023.
Berdasarkan catatan Satgas Pangan Polri, total stok beras yang dimiliki yaitu 1,2 juta ton. Jumlah tersebut terdiri dari 1,1 juta ton stok beras di Bulog dari CBP dan beras komersial (beras medium, termasuk beras. premium dan beras khusus), 39 ribu ton stok di Pasar Induk Beras Cipinang, dan 14 ribu ton stok di food station.
Satgas Pangan Polri juga memberikan peringatan dini pada gula. Eka menyebut, situasi global yang tidak stabil mempengaruhi harga gula internasional. Hal ini mempengaruhi realisasi impor.
Eka menyebut, realisasi impor gula per 29 November 2023 yaitu kuota gula kristal putih atau GKP sebesar 215 ribu ton, yang terealisasi 124 ribu ton. Sedangkan, kuota gula kristal mentah yaitu 796 ribu dan yang sudah terealisasi yaitu 680 ribu ton.
"Stok gula Bulog per 8 Desember adalah 5.544 ton. Sedangkan, musim giling di tahun 2024 terjadi pada bulan Mei," ujar Eka.
Tiga, Satgas Pangan Polri menyoroti ketersediaan bawang putih. Eka menyebut, kualitas bawang putih lokal cukup baik namun dari segi ukuran lebih kecil dibandingkan impor sehingga kurang diminati oleh konsumen serta harga relatif tinggi dan kurang mampu bersaing di pasar.
Saat ini, stok bawang putih yang dimiliki yaitu 143,6 ribu ton. Sedangkan, kebutuhan bawang putih nasional mencapai 55 ribu ton per bulan. "Karena itu, ketahanan stok bawang putih diperkirakan sekitar 2,64 bulan," katanya.
Satgas Pangan Polri juga memberi peringatan mengenai ketersediaan jagung. Eka menyebut, untuk memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri, para kepala daerah diharapkan dapat menjadi pilot project penanaman jagung. "Hal ini perlu dilakukan dalam rangka perluasan lahan tanam dan peningkatan produksi," ujarnya.
Eka mengatakan, berkurangnya stok jagung memberikan efek domino terhadap komoditi pangan yang lain seperti daging ayam dan telur ayam ras.