Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program tersebut sudah berjalan sejak memasuki awal semester genap 2025 yang dimulai pada Senin 6 Januari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah seminggu berjalan program ini belum berjalan mulus. Beberapa tokoh bahkan sejumlah tanggapan dari pelaksanaan program tersebut yang diharapkan menjadi bahan evaluasi ke depannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa saat ini dana yang dikucurkan untuk program makan bergizi gratis disingkat MBG masih belum cukup sehingga pengadaan program ini belum merata ke setiap sekolah. Pihaknya berharap agar anggaran ditambah pada pertengahan tahun agar program ini dapat dirasakan secara merata.
“Kalau tahun depan mau semua dari Januari, maka perlu anggaran Rp 420 triliun,” kata Ketua Umum PAN itu.
Zulhas juga menyorot program yang memakan dana Rp 800 miliar per hari ini agar menggunakan bahan-bahan yang berasal dari produk lokal.
“Makannya kami mati-matian untuk produksi. Makan bergizi itu kan perlu beras, ikan, telur, dan lainnya. Jadi kita harus produksi, masa harus impor lagi?,” tandas Zulhas.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan juga memberikan tanggapan terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis. Luhut mencontohkan salah satu hal yang harus dievaluasi ialah upah bagi sumber daya manusia yang terlibat. Menurutnya pemerintah harus memberikan upah yang sesuai kepada pekerja yang terlibat dalam program ini, tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Produktivitas para pekerja juga dapat menjadi masalah dalam program makanan bergizi gratis yang harus segera diatasi.
Di sisi lain Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengusulkan agar Badan Pengawasan Obat dan Makanan turut dlibatkan secara berkala dalam program makan bergizi gratis. Pelibatan BPOM menurutnya sangatlah penting untuk memastikan makanan yang diterima oleh para siswa bebas dari zat berbahaya.
“Dan juga untuk menjamin sanitasi, higienitas, cara pengolahan, serta distribusi makanan,” kata Cucun dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Selasa, 7 Januari 2025.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Ia mewanti-wanti agar tidak terjadi penyelewengan dana anggaran, mengingat dana yang dianggarkan dalam program ini tidak sedikit.
Program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto pada pelaksanaannya juga mengalami banyak kendala. Masalah yang dialami sekolah-sekolah mulai dari distribusi makanan yang terlambat hingga tak adanya susu dalam menu makan siang. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan program ini masih perlu disempurnakan. Ia juga mengatakan bahwa kendala-kendala yang terjadi di lapangan terkait pelaksanaan program ini akan dibahas lebih lanjut oleh DPR dan pemerintah.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa program makan bergizi gratis belum bisa dievaluasi dalam pelaksananya yang masih tergolong baru. Evaluasi baru bisa dilakukan setelah program berjalan selama minimal 20 hari. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan juga menyebutkan bahwa program makanan bergizi gratis akan diavluasi secara bertahap minimal setelah satu bulan program berjalan.
“Baru satu hari, terus dibilang enggak berhasil. Kasihlah kesempatan sebulan-dua bulan. Ini persiapannya hampir setahun,” kata Zulhas usai menghadiri Rapat Koordinasi bidang Pangan di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Selasa 7 Januari 2025.
Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar 271 triliun untuk program makan bergizi gratis. Dana tersebut kabarnya juga akan ditambah oleh pemerintah karena saat ini dana yang diberikan belum mencakup implementasi yang menyeluruh pada tiap-tiap daerah.
Adapun saat ini baru masih ada beberapa provinsi di Indonesia yang belum tersetuh program makan bergizi gratis. Adapun program ini diselenggarakan oleh Presiden Prabowo untuk mendukung proses belajar siswa dengan upaya pemenuhan gizi seimbang.
Sapto Yunus, Hana Septiana, Dian Rahma Fika dan Nabila Azzahra turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Ketua DPD RI Usul Dana Zakat Dipakai untuk Program Makan Bergizi Gratis