Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Selain Aguan dengan Swissotel Nusantara, Ini Daftar Konglomerat yang Bangun Hotel di IKN

Jokowi sempat ragu Hotel Swissotel Nusantara milik Aguan di IKN akan selesai September ini. Ini deretan pengusaha bangun hotel di IKN selain Aguan.

15 September 2024 | 19.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan Hotel Swissotel Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Jumat, 13 September 2024. Hotel milik Konsorsium Nusantara, kumpulan investor dalam negeri yang dikepalai Pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan menjadi hotel bintang lima pertama yang ada di IKN. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya ingin memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas pembangunan Swissotel Nusantara yang dikerjakan dalam waktu 9 bulan,” kata Jokowi dalam sambutannya dikutip dari siaran langsung Sekretariat Presiden pada Jumat, 13 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Swissotel Nusantara didanai konsorsium yang dipimpin oleh Aguan. Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama pembangunan proyek Hotel Nusantara ini pada 21 September 2023. Total investasi diperkirakan mencapai Rp 20 triliun. 

Meski begitu, Aguan bukanlah satu-satunya konglomerat yang mendirikan hotel di IKN. Berikut adalah deretan konglomerat yang punya bisnis hotel di IKN.

Agnus Suryadi dkk

Presiden Jokowi meletakkan batu pertama (groundbreaking) Hotel Vasanta di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Sabtu, 23 September 2023. Hotel Vasanta sendiri merupakan proyek yang dikembangkan oleh PT Sirius Surya Sentosa Tbk (Vasanta Group). 

Vasanta Group adalah perusahaan induk real estate yang didirikan oleh empat pengusaha pada 2015, yaitu Agnus Suryadi sebagai Chairman, Nicholas Hum sebagai Chief Executive Officer (CEO), Erick Wihardja sebagai President Director, dan Denny selaku Direktur. Selain itu, nama Jon S. Purba masuk menjadi Direktur Eksekutif di perusahaan yang mengembangkan lahan dengan luas total mencapai 120 hektare itu. 

Alexander Tedja

Bos PT Pakuwon Jati Tbk, Alexander Tedja turut berinvestasi dalam pembangunan Four Points Hotel by Sheraton di atas lahan seluas 7,2 hektare di IKN. Hotel itu merupakan bagian dari proyek Superblok Pakuwon Nusantara yang dikembangkan melalui anak perusahaannya, PT Pakuwon Nusantara Abadi. 

Selain Four Points Hotel by Sheraton, Pakuwon Jati bersama Marriott International akan membangun dua hotel mewah lainnya, yaitu Westin dan Tribute Portfolio. President for Marriott International for Asia Pacific excluding China (APEC) Rajeev Menon menuturkan bahwa Marriott dan Pakuwon akan menjadi salah satu pengembang hotel pertama di IKN. 

Christopher Sumasto Tjia

PT Wulandari Bangun Laksana Tbk menjadi perusahaan daerah asal Kalimantan Timur pertama yang menanamkan modal di IKN melalui proyek Nusantara Superblock. Perusahaan yang merupakan bagian dari Pintu Air Mas Group (PAM Group) itu akan mendirikan kompleks serupa Balikpapan Superblock yang terdiri dari pusat perbelanjaan hingga hunian, seperti hotel dan apartemen di lahan seluas 7,5 hektare. 

Pembangunan Nusantara Superblock direncanakan rampung pada 2025 melalui dua tahap. Pada tahap pertama, dilakukan pembangunan pusat perbelanjaan Pentacity, satu hotel bintang lima Grand Jatra Hotel Nusantara 215 kamar, dan satu hotel bintang empat Pentacity Hotel Nusantara 200 kamar di atas lahan seluas 3,8 hektare. 

Sementara tahap kedua akan dilakukan pembangunan enam menara apartemen dan dua menara perkantoran yang berdiri di atas lahan seluas 3,7 hektare. Proyek Nusantara Superblock itu diklaim memiliki konsep berkesinambungan dengan menerapkan green building. 

PAM Group sendiri dimiliki Christopher Sumasto Tjia, putra konglomerat Adi Sumasto Tjia yang mendirikan Hotel Jatra di Balikpapan, Pekanbaru, dan Bali. Christopher kini menjadi Direktur Utama PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, sekaligus PT Bima Sakti Pertiwi Tbk, emiten real estate dan properti pengelola Mal Pekanbaru. 

Haryadi

PT Karya BSH Mandiri akan menggarap pusat komunitas di IKN yang disebut sebagai BSH Community Hub. Pembangunan kawasan atraksi sosial seluas 1,7 hektare yang terdiri dari Hotel BSH Qubika bintang tiga dan gedung pertemuan, Restoran Kampung Kecil, apartemen, serta food court itu menelan biaya hingga Rp 370 miliar. 

Adapun Komisaris Utama PT Karya BSH Mandiri adalah Haryadi. Sementara itu, target waktu penyelesaian hotel dan restoran di IKN sebagai bagian dari BSH Community Hub adalah sebelum upacara bendera 17 Agustus 2024. 

Wiraseno dkk

Direktur Utama PT ARCS House Wisata Indonesia atau dikenal sebagai Jambuluwuk, Wiraseno turut menandatangani kesepakatan pembangunan hotel dan resort di IKN. Pembangunan hunian itu merupakan hasil kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero) selaku Badan Usaha Otorita (BUD) yang berperan sebagai master developer bagi investor yang berminat menanamkan modal di IKN. 

ANANDA RIDHO SULISTYA  | MELYNDA DWI PUSPITA | ANDIKA DWI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus