Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyebutkan, jumlah penumpang di sembilan dari 13 bandar udara (bandara) yang dikelola PT Angkasa Pura I melebihi kapasitas. Kesembilan bandara tersebut adalah Ngurah Rai (Bali), Juanda (Sidoarjo), Sultan Hasanuddin (Makassar), Sepinggan (Balikpapan), Adisutjipto (Yogyakarta), Syamsudin Noor (Banjarmasin), Ahmad Yani (Semarang), El Tari (Kupang), dan Bandara Frans Kaisiepo (Biak).
Menurut Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara, Nyoman Suanda Santra, kelebihan penumpang antara 42 dan 400 persen. Dia mencontohkan Bandara Ngurah Rai yang memiliki kapasitas 9 juta penumpang per tahun. "Kini jumlah penumpangnya sudah mencapai 12,7 juta penumpang per tahun," ujar dia kepada Tempo kemarin.
Untuk mengatasi keterbatasan kapasitas, kata dia, Angkasa Pura I mengembangkan terminal penumpang, kargo, apron, serta taxiway. Perseroan pun merencanakan pembangunan bandara baru di wilayah utara Bali karena kapasitas pergerakan pesawat di Bandara Ngurah Rai sudah mendekati kejenuhan.
Juru bicara Angkasa Pura I, Handy Heryudhityawan, membenarkan keterangan Nyoman Suanda. Menurut Handy, kelebihan penumpang akan diatasi dengan pengembangan bandara. "Beberapa yang sudah dilaksanakan pengembangan misalnya Bali, Balikpapan, dan Surabaya," ujar dia kemarin. Setelah itu menyusul pengembangan bandara di Yogyakarta, Banjarmasin, dan Semarang.
Pengembangan yang dilakukan perseroan, kata Handy, berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan bandara. Pengembangan itu mencakup perluasan bandara dan terminal, pembangunan bandara baru, dan penambahan landasan pacu.
Handy mencontohkan, saat ini Terminal 1 dan 2 Bandara Juanda hanya bisa menampung 6 juta penumpang. Karena realisasi jumlah penumpang tahun lalu mencapai 16 juta penumpang, bandara ini perlu pengembangan lagi. "Ini yang kami sebut kebutuhan. Karena masih kurang, Surabaya perlu kami kembangkan lebih luas dengan menambah Terminal 3 dan persiapan pengembangan lanjutan, yakni landas pacu baru," ujar dia.
Adapun untuk mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta, pihak Angkasa Pura II menyatakan akan mengoperasikan Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial. "Halim sudah bisa digunakan untuk regular flight," kata juru bicara Angkasa Pura II, Kristanto, kemarin. ALI NY | AYU PRIMA SANDI | MARIA YUNIAR | ANANDA
Kelebihan Beban
Sejumlah bandara di Indonesia mengalami kelebihan beban. Bandara Sepinggan, Balikpapan, bahkan harus melayani penumpang hingga lima kali kapasitasnya. Berikut ini daftarnya.
Bandara | Kapasitas (juta) | Penumpang (juta) | Kelebihan (%) |
Ngurah Rai (Bali) | 9 | 12,7 | 42,1 |
Djuanda (Sidoarjo) | 4,1 | 13,7 | 236,2 |
Hasanuddin (Makassar) | 6,2 | 7,4 | 20,2 |
Sepinggan (Balikpapan) | 1,1 | 5,6 | 416 |
Adisutjipto (Yogyakarta) | 2,8 | 5,6 | 106 |
Syamsudin Noor (Banjarmasin) | 1 | 3 | 201 |
Ahmad Yani (Semarang) | 0,666 | 2,43 | 265 |
El Tari (Kupang) | 0,320 | 1,7 | 267 |
Frans Kaisiepo (Biak) | 0,185 | 0,366 | 98 |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo