Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Madiun -Menteri Muda Jaringan Perkeretaapian Nasional Senegal Abdou Ndane Sall berkunjung ke PT Industri Kereta Api atau INKA (Persero), Jumat, 13 April 2018. Kedatangannya itu sebagai tindak lanjut dari rencana pemerintah Senegal membeli kereta dari salah satu Badan Usaha Milik Negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Senegal ingin sekali punya kereta api produksi Indonesia,’’ kata Sall seperti diterjemahkan Duta Besar Indonesia untuk Senegal Mansyur Pangeran di PT INKA Kota Madiun, Jawa Timur, hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, produksi kereta api Indonesia memiliki teknologi tinggi. Bahkan, tidak kalah dengan buatan Perancis dan Cina yang telah mendominasi pasar di Senegal. Hal itu dilihat langsung oleh Sall beserta rombongan ketika melakukan kunjungan ke sejumlah workshop yang ada di PT INKA.
“Menteri Perkeretaapian Senengal ini mengatakan sangat terkesan dengan kemajuan perkeretaapian Indonesia. Diharapkan akan dimulai kerjasama antara Senegal dengan Indonesia,’’ ujar Mansyur mendampingi Sall.
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro, mengatakan bahwa kedatangan perwakilan pemerintah Senegal itu sebagai bentuk komitmen mengimpor kereta api. Adapun rencana yang hendak dipesan adalah 10 lokomotif. Namun, hingga kini masih dalam proses negosiasi lebih lanjut. “Belum kontrak dan masih nego (harga),’’ ujar dia.
Selain Senegal, ia menyatakan, upaya penjualan ke Zambia dan Kamerun juga dijalankan. Hal ini sesuai target PT INKA untuk membuka pasar di benua Afrika. Selama ini pemasaran hasil produksinya di pasaran Asia Tenggara dan Asia Selatan.“Ini pertama kali kami masuk Afrika. Untuk Zambia sedang nego dan Kamerun saya harus ke sana untuk melihat kondisi,’’ kata Budi.
Baca berita lainnya tentang Kereta Api di Tempo.co.