Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Setelah Pengalihan ke Bandara Kualanamu, Apa Kabar Bandara Polonia Medan Sekarang?

Setelah diresmikannya Bandara Kualanamu pada 25 Juli 2013 lalu, maka Bandara Polonia di Medan yang awalnya beroperasi pun dialihkan.

26 Juli 2022 | 13.01 WIB

Bandara Polonia di Medan . ANTARA/M Syafii
Perbesar
Bandara Polonia di Medan . ANTARA/M Syafii

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah peresmian Bandara Kualanamu pada 25 Juli 2013 atau tepatnya 9 tahun lalu, maka Bandara Polonia di Medan yang awalnya beroperasi pun dialihkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari Antara, alasannya karena Bandara Polonia Medan diapit perumahan, perkantoran, pusat bisnis, dan berada tepat di tengah kota. Hal itulah yang dinilai amat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan dan masyarakat. Selain itu daya tampung pemakai jasa dan kargo serta akses juga sudah sangat tidak memadai. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tepat pada tengah malam, Bandara Polonia pun benar-benar menghentikan pengoperasiannya. Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 7803 menjadi pesawat terakhir yang mendarat di Bandara Polonia Medan setelah mendarat Rabu, 24 Juli 2013 pukul 23.50 WIB.

Pesawat yang mendarat terakhir di Bandara Polonia tersebut terbang dari Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat dan langsung disambut Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, dan Wakil Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi.

Setelah Bandara Polonia tak beroperasi, terhitung sejak 25 September 2013, pukul 00.01 WIB, Bandara Kualanamu mengawali operasinya untuk menggantikan peran Bandara Polonia.

Pengalihan tersebut sesuai dengan dokumen AIRAC AIP (Aeronautical Information Regulation And Control/Aeronautical Information Publication) Supplement, Nomor 03/13 tertanggal 30 Mei 2013.

Dengan resmi ditutupnya penerbangan komersial di Bandara Polonia, resmi pula kawasan tersebut berada langsung di bawah Komando Operasi TNI AU. Namanya juga diubah menjadi Pangkalan Udara Soewondo. Nama Soewondo diambil dari seorang prajurit TNI AU yang gugur setelah pesawatnya ditembak jatuh oleh Belanda di Pematangsiantar.

ANNISA FIRDAUSI 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus