Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin menilai ada manfaat ekonomi yang dihasilkan dari Bandara Kualanamu Internasional atau KNIA di Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara. Bandara ini menurutnya telah mangakselerasi pembangunan di sekitarnya. Bukan hanya perhotelan yang tumbuh, jasa kuliner, transportasi, bahkan komplek rumah hunian juga berkembang pesat. "Bandara Kualanamu sebagai pintu masuk punya pengaruh besar mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah ini," kata Gunawan, Selasa, 18 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Benjamin, dengan adanya bandara tersebut, akses masyarakat dunia menuju destinasi wisata di Sumatera Utara jadi lebih mudah. Hal itu mendorong pendapatan asli daerah meningkat. Memang, menurut Benjamin, sejak Bandara Kualanamu dibuka pada Juli 2013, pertumbuhan ekonomi Sumut belum mencapai angka pertumbuhan 6.01 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekonomi Sumut hanya mampu tumbuh 5.23 persen di 2014, tahun yang sama saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan operasional bandara. "Tahun setelahnya hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi di Sumut bahkan masih lebih rendah dari capaian pertumbuhan ekonomi di 2014," ucap Gunawan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang melambat itu bukan karena kehadiran bandara. "Perlambatan ekonomi di Sumut sejak 2014 juga dipicu memburuknya harga komoditas energi dunia yang memukul pertumbuhan ekonomi di Sumut," ujar dia.
Untuk membuktikan bagaimana bandara Kualanamu terus bergeliat, PT Angkasa Pura Aviasi meningkatkan berbagai layanan penumpang yang berkelanjutan di berbagai bidang mulai dari parkir, telekomunikasi, konektivitas domestik dan internasional, serta berbagai macam pilihan makanan dan minuman.
Beberapa kerja sama komersial dengan sejumlah gerai restoran telah ditandatangani di antaranya Douwe Egberts Coffee dan Wie Tiam Coffee, Ayam Kalasan dan Bread Papa. Pada 12 Juni lalu, Director of Commercial and Business Development PT Angkasa Pura Aviasi Bandara Internasional Kualanamu Kedar Deshpande menyebut, kerja sama komersial dengan Marugame Udon, Burger King, Old Town Coffee serta Warung Made juga menyusul ditandatangani.
Pihaknya bakal menerapkan sistem tenant mixing untuk penempatan gerai-gerai Food and Beverage (F&B) dengan memperhatikan penataan dan passenger flow, space allocation, category dan brand mix. Juga elemen layanan untuk menciptakan suasana nyaman bagi para pengguna jasa.
Managing Director of PT Angkasa Pura Aviasi Bandara Internasional Kualanamu, Ravi Shankar Saravu menambahkan, perencanaan sudah selesai, sekarang tahap implementasi. Menentukan aktivitas komersial bandara berdasarkan kajian komprehensif agar memenuhi ekspektasi pengguna jasa serta meningkatkan nilai bisnis. "Harapannya produk yang dijual di bandara Kualanamu adalah produk yang disukai masyarakat," kata Ravi.