Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bandara Kualanamu Internasional Bisa Dorong Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sumut

Pengamat menilai ada manfaat ekonomi yang dihasilkan dari Bandara Kualanamu Internasional atau KNIA walau belum bisa bantu genjot pertumbuhan ekonomi

20 Juni 2024 | 06.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin menilai ada manfaat ekonomi yang dihasilkan dari Bandara Kualanamu Internasional atau KNIA di Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara. Bandara ini menurutnya telah mangakselerasi pembangunan di sekitarnya. Bukan hanya perhotelan yang tumbuh, jasa kuliner, transportasi, bahkan komplek rumah hunian juga berkembang pesat. "Bandara Kualanamu sebagai pintu masuk punya pengaruh besar mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah ini," kata Gunawan, Selasa, 18 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Benjamin, dengan adanya bandara tersebut, akses masyarakat dunia menuju destinasi wisata di Sumatera Utara jadi lebih mudah. Hal itu mendorong pendapatan asli daerah meningkat. Memang, menurut Benjamin, sejak Bandara Kualanamu dibuka pada Juli 2013, pertumbuhan ekonomi Sumut belum mencapai angka pertumbuhan 6.01 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi Sumut hanya mampu tumbuh 5.23 persen di 2014, tahun yang sama saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan operasional bandara. "Tahun setelahnya hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi di Sumut bahkan masih lebih rendah dari capaian pertumbuhan ekonomi di 2014," ucap Gunawan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang melambat itu bukan karena kehadiran bandara. "Perlambatan ekonomi di Sumut sejak 2014 juga dipicu memburuknya harga komoditas energi dunia yang memukul pertumbuhan ekonomi di Sumut," ujar dia.

Untuk membuktikan bagaimana bandara Kualanamu terus bergeliat, PT Angkasa Pura Aviasi meningkatkan berbagai layanan penumpang yang berkelanjutan di berbagai bidang mulai dari parkir, telekomunikasi, konektivitas domestik dan internasional, serta berbagai macam pilihan makanan dan minuman.

Beberapa kerja sama komersial dengan sejumlah gerai restoran telah ditandatangani di antaranya Douwe Egberts Coffee dan Wie Tiam Coffee, Ayam Kalasan dan Bread Papa. Pada 12 Juni lalu, Director of Commercial and Business Development PT Angkasa Pura Aviasi Bandara Internasional Kualanamu Kedar Deshpande menyebut, kerja sama komersial dengan Marugame Udon, Burger King, Old Town Coffee serta Warung Made juga menyusul ditandatangani.

Pihaknya bakal menerapkan sistem tenant mixing untuk penempatan gerai-gerai Food and Beverage (F&B) dengan memperhatikan penataan dan passenger flow, space allocation, category dan brand mix. Juga elemen layanan untuk menciptakan suasana nyaman bagi para pengguna jasa. 

Managing Director of PT Angkasa Pura Aviasi Bandara Internasional Kualanamu, Ravi Shankar Saravu menambahkan, perencanaan sudah selesai, sekarang tahap implementasi. Menentukan aktivitas komersial bandara berdasarkan kajian komprehensif agar memenuhi ekspektasi  pengguna jasa serta meningkatkan nilai bisnis. "Harapannya produk yang dijual di bandara Kualanamu adalah produk yang disukai masyarakat," kata Ravi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus