Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Si hitam ke rotterdam

Batu bara tampaknya akan menjadi komoditi ekspor. pt kaltim prima coal, kontraktor untuk departemen pertambangan dan energi memilih rotterdam sebagai pintu gerbang masuk ekspor batu bara.

6 April 1991 | 00.00 WIB

Si hitam ke rotterdam
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
BATU bara tampaknya akan menjadi komoditi ekspor andalan baru. Dalam tiga tahun terakhir, devisa yang diraih dari ekspor emas hitam ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Menurut data BPS, ekspor batu bara pada tahun 1988 tercatat US$ 40,5 juta. Tahun 1989 melonjak sampai US$ 80,9 juta, sedangkan tahun 1990 (Januari-Agustus saja) sudah meraih US$ 164,3 juta. Pada saat harga minyak gonjang-ganjing dan di mana-mana ada kampanye lingkungan, batu bara muncul sebagai alternatif unggul untuk energi murah. Tak heran bila investor asing berani menanamkan modal di sini. Bahkan perusahaan minyak Inggris, British Petroleum (BP) bersama perusahaan Conzinc Riotinto dari Australia, telah menanamkan sekitar US$ 500 juta untuk menggarap tambang batu bara di Kalimantan Timur. Perusahaan yang mereka dirikan, PT Kaltim Prima Coal, mendapat konsesi ribuan ha sebelah utara ladang minyak Bontang. Tambang di Sangatta Baru itu, ternyata, akan menjadi penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Uji coba produksi dimulai tiga tahun lalu. Pada tahun 1988, perusahaan itu mulai mengekspor 112.242 ton, kemudian menjadi 289.075 ton pada tahun 1989. Tahun lalu ekspornya meningkat lagi sampai 647.000 ton. Kalau ada kenaikan penerimaan devisa dari sektor energi, itu berasal dari tambang di Sangatta ini. PT Kaltim Prima Coal merupakan kontraktor untuk Departemen Pertambangan & Energi, yang tadinya diwakili oleh PT Taba ( Tambang Batu Bara). Namun, sejak tahun lalu PT Taba telah digabungkan dengan PT Tambang Batubara Bukit Asam (TBBA). Menurut S. Hadiprajitno, Wakil Direktur Pelaksana PT KPC, 13,5% dari seluruh hasil tambang itu harus diberikan kepada PT TBBA. Sistem pembagian ini, katanya, lebih menguntungkan Pemerintah karena bagi hasilnya tidak memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan KPC. Batu bara dari Kaltim ternyata bermutu tinggi. Nilai kalorinya tinggi, kadar air rendah (9,5% sedangkan yang jelek bisa sampai 20%), kadar debunya rendah (hanya 4% sedangkan yang jelek bisa 10%), kadar belerang rendah (0,5% sedangkan biasanya 1%) sehingga disukai pabrik peleburan baja dan pembangkit tenaga listrik. Pasar pun dirintis sendiri oleh KPC ke Jepang, Taiwan, Italia, Jerman, dan Belanda. Tapi sasaran utamanya: Eropa. Kendati di KPC ada saham Inggris, untuk menembus Pasar Tunggal Eropa tahun 1992, KPC ternyata memilih Rotterdam sebagai pintu gerbang masuk. Penentuan Rotterdam ini diresmikan pekan lalu, dengan ekspor batu bara 68.409 ton. Jika KPC memilih Rotterdam, jelas ada pertimbangan yang sangat menguntungkan. Kamarulzaman Algamar, Dirjen Perdagangan Luar Negeri yang baru saja dilantik pekan lalu, mengakui bahwa Rotterdam merupakan salah satu pelabuhan terbaik di Eropa. Kota tersebut memang telah dikampanyekan dengan gencar oleh sejumlah pengusaha Belanda sejak tahun 1988. Namun, pengusaha Indonesia bebas memilih kota lain. Bremen, yang dikenal sebagai bursa tembakau Indonesia, dewasa ini juga tengah membangun pelabuhan besar dan gencar menawarkan diri. ltalia, yang relatif lebih dekat, tentu tak akan tinggal diam. Begitu pula Inggris. "Pengusaha bebas memilih. Tapi, kalau tidak ada kapal ke sana, Rotterdam sudah tersedia," kata Kamarulzaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus