Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Surat cinta mar'ie

Dirjen pajak mar'ie muhammad optimis target pajak 1990/1991 akan tercapai. tetapi, pph perorangan masih memprihatinkan, terutama wp kalangan atas. maka mar'ie mengirim "surat cinta" berisi imbauan.

6 April 1991 | 00.00 WIB

Surat cinta mar'ie
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
ADA satu kata yang selalu akrab dengan Dirjen Pajak: target. Lebih-lebih menjelang akhir tahun fiskal, kata itu membuat Mar'ie Muhammad harus kerja keras menggedor saku para wajib pajak (WP). Maklum, target yang dibebankan di pundaknya cukup besar: Rp 14,35 trilyun. Akankah tercapai? "Optimis, bisa tercapai," kata Mar'ie. Hanya, dia belum bisa membeberkan angka-angkanya. Ada tiga alasan yang membuatnya optimistis. Pertama, perkembangan dunia usaha ternyata masih cukup baik meskipun ada pengetatan likuiditas dan Perang Teluk. Kedua, upaya ekstensifikasi dan intensifikasi berhasil menaikkan Jumlah WP 10% lebih. Ketiga, kesadaran dan kepatuhan WP telah meningkat. Oleb karenanya, tahun ini Mar'ie merasa tidak perlu ikut memonitor kegiatan di KPP-KPP (Kantor Pelayanan Pajak). Memang, segalanya lebih baik ketimbang tahun lalu. KPP Jakarta Pusat IV yang berlokasi di kawasan Rasuna Said, misalnya, sejak Desember 1990 sudah mencapai target yang Rp 300 milyar. Dan sampai Sabtu kemarin mencatat surplus Rp 55 milyar. "Kalau begini, saya bisa tidur nyenyak," kata Kepala KPP IV Saiful Rasyid. Rekor yang sama dicapai oleh KPP Jakarta Timur I. Menurut pengakuan Rusman Nur, Kepala KPP Jakarta Timur I, sampai Sabtu lalu kantornya telah berhasil melewati target, 151%. Seperti biasa, meskipun SPT (Surat Pemberitahuan) sudah lama disediakan, arus WP selalu membludak menjelang akhir tahun fiskal. KPP Jakarta Pusat IV, yang biasanya kedatangan 100 WP, kali ini harus ekstrasibuk. Untuk melayani 500 tamu, kantornya bukan hanya harus menambah meja, tapi juga terpaksa membuka kantor pada libur Paskah. Bahkan, Mar'ie sudah mengintruksikan agar Minggu, 31 Maret 1991, KPP melayani tamunya sampai tengah malam. Agaknya, selagi bank-bank menawarkan suku bunga deposito tinggi, tak ada alasan bagi WP untuk berlambat-lambat membayar pajak. Tapi, Ali, seorang pengusaha kelas menengah bawah yang antre selama satu setengah jam, punya alasan lain. "Saya kan masih harus menunggu pemeriksaan akuntan," kilahnya. Kendati jelas-jelas melampaui target, belum berarti Mar'ie bisa berpangku tangan. Seperti biasa, yang berbaris antre di KPP-KPP itu umumnya dari kalangan menengah bawah. Sedangkan untuk mendeteksi kepatuhan WP kalangan atas, antre yang panjang bukanlah jaminan. Di mana-mana memang begitu, menjaring pajak kelas ini justru lebih sulit. Tak heran bila Mar'ie melancarkan jurus istimewa, namanya jurus surat cinta. Pekan lalu, misalnya, di sela-sela kesibukan menghitung masukan pajak 1990/91, Mar'ie menyempatkan menulis "surat cinta" kepada para WP tingkat atas itu. Biarpun namanya surat cinta, isinya lebih berupa imbauan, bahkan teguran-teguran keras. "Itu hanya istilah saya saja. Kerennya, love letter," kata Mar'ie sambil tersenyum. Menurut si pengirim, surat cinta terutama ditujukan kepada WP PPh perorangan. Mengapa? Seperti yang dituturkan Mar'ie sebelum rapat dengan Menteri Keuangan, sampai saat ini penerimaan PPH perorangan di luar pasal 21 masih sangat memprihatinkan. Hanya, Mar'ie tidak menyebutkan hal itu sebagai bentuk penggelapan pajak yang bisa dituntut ke pengadilan. Ternyata, yang dikirimi surat cinta lebih dari 1.000 orang. Dari data-data di Ditjen Pajak, sebagian besar justru berasal dari kelas yang benar-benar mapan. Bahkan tak terkecuali, WP yang pernah diberi penghargaan sebagai pembayar pajak terbesar. Kalau begitu, apakah banyak WP yang menggelapkan pajak? Hal inilah yang perlu diteliti. Namun, Mar'ie serius mengingatkan bahwa ia akan menerjunkan tim pemeriksa untuk menjerat WP yang nakal. Bambang Aji dan Iwan Qodar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus