Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Singgalang mengajar di Padang

Mulai 18 des 1979, terbit tiap hari, dicetak ofset & isinya mulai ada berita nasional dan internasional lewat telex antara. (md)

5 Januari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MESIN ketik di ruang redaksinya berbunyi hingga larut malam. Wartawannya tampak semakin sibuk mengejar deadline. Dan di lantai bawah, mesin cetak offsetnya yang baru itu menderu lewat tengah malam menjelang subuh. Demikian suasananya sejak Singgalang yang sudah lama dikenal namanya menjadi harian. Berkantor di Jalan Veteran 17, Padang, Sumatera Barat, Singgalang semula terbit setiap Rabu dan Sabtu. Mulai 18 Desember ia terbit tiap hari. Muncul 8 halaman, koran itu masih sepi iklan. Sebagian besar peredarannya di Sumatera Barat, namun kini Singgalang juga ingin menyaikan berita nasional dan internasional, bukan berita daerah Minang melulu. "Kami memang tidak ingin terpaku dengan berita daerah saja," kata Nasrul Siddik, Pemimpin Redaksinya "Kami siap berkompetisi dengan koran Jakarta." Singgalang memperoleh banyak bahan berita dari pelayanan telex Antara. Suatu peristiwa nasional yang terjadi di Jakarta, misalnya, bisa diberitakannya pada hari yang sama dengan koran Jakarta. Untuk pasaran Sumatera Barat Singgalang jelas menang beberapa jam ketimbang koran Jakarta, yang tiba di Padang menjelang tengah hari. Namun kemampuannya bersaing dengan koran Jakarta masih belum meyakinkan. Tatamuka dan penempatan fotonya belum rapi. Penampilannya mendekati koran populer Jakarta, Pos Kota yang menyenangi banyak berita bersambung ke halaman dalam dengan menonjolkan ukuran foto dan judul berita. Singgalang terbit pertama kali tahun 1968 sebagai mingguan. Pada beberapa rubrik dan komik ia menggunakan bahasa Minang, hingga layak jadi koran kampuang. Ketika ia meningkatkan penerbitannya dengan 2 kali seminggu, sirkulasinya pernah turun dari 11 ribu ke 10 ribu eksemplar. Sebagai harian, yang juga muncul pada hari Minggu, oplahnya naik lagi menjadi 12 ribu. Sesungguhnya ia mencoba mengejar dua koran harian lainnya di Padang, yaitu Haluan dan Semangat. Bagi ketiganya, pasaran lokal masih luas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus