Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022. Sedangkan untuk investasi tahun, SKK Migas menargetkan angka investasi sebesar US$ 1,7 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga : Tak Capai Target, SKK Migas Catat Lifting Minyak 612,3 Ribu BOPD pada 2022
“Tahun 2022 itu ada 30 sumur eskplorasi dan dari sisi duit belanjanya sekitar 0,8 miliar dolar, meningkat 33 persen dibanding tahun sebelumnya” kata Deputi Eksplorasi pengembangan dan manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam konferensi pers di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023.
Capaian pengeboran sumur eksplorasi pada tahun 2022, Benny melanjutkan, relatif mulai menunjukkan peningkatan ketimbang tahun 2020 yang tercatat hanya sebanyak 21 sumur. Dia pun berharap ke depan akan ada lonjakan yang cukup signifikan, sehingga mampu mencapai target 57 sumur eksplorasi pada tahun ini.
Baca juga : Tarik Investasi, SKK Migas Siapkan Insentif Fiskal dan Non Fiskal Baru
“Pengeboran sumur eksplorasi saat ini sangat penting ketika kita bicara visi long term plan (LTP). Karena harapan yang akan men-support itu tentunya dari temuan-temuan baru eksplorasi ini,” ujar Benny.
Adapun ihwal penemuan sumur eksplorasi sepanjang tahun 2022, SKK Migas mencatat success ratio atau keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi sebesar 81 persen. Benny mengatakan, dari pengeboran 27 sumur, sebanyak 22 sumur di antaranya berhasil ditemukan sumber daya migas. Dari 22 sumur tersebut, sumber daya total yang ditemukan diperkirakan mencapai setidaknya 579 MMBOE.
Baca juga : SKK Migas Catat Capaian Investasi Hulu Migas Tahun 2022 Sebesar USD 12,3 Miliar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini