Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Soal Aturan Baru Bank Digital, Bank Neo Commerce Siap Penuhi Syarat Modal Inti

Bank Neo Commerce yakin memenuhi syarat OJK tentang kepemilikan modal inti bank digital yang telah berdiri, senilai Rp 3 triliun di akhir tahun 2022.

23 Agustus 2021 | 10.19 WIB

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mengapresiasi dua peraturan baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mempertegas definisi perbankan digital dan mempermudah penerbitan produk baru perbankan.

“Ini adalah sebuah sinyal positif dari regulator yang mendukung terciptanya ekosistem perbankan digital yang sehat, aman, dan inovatif serta mendukung penetrasi inklusi keuangan tingkat nasional,” kata Direktur Utama BNC Tjandra Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 23 Agustus 2021.

Akhir pekan lalu OJK mengeluarkan dua regulasi baru yakni Peraturan OJK (POJK) No 12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum dan POJK No 13/POJK.03/2021 tentang Penyelenggaraan Produk Bank Umum.

Tjandra menilai POJK No.12 dapat menjadi landasan mengenai definisi dan operasi bank digital. Adapun POJK No.13 dinilai telah menyederhanakan perizinan dan regulasi sehingga akan mempermudah bank digital menciptakan produk atau layanan inovatif.

“Dengan kedua butir regulasi ini, Bank Neo Commerce semakin terpacu untuk terus berinovasi dan memberikan layanan dan produk perbankan digital yang end-to-end dengan dukungan penuh dari regulator,” ujarnya.

Tjandra juga mengaku optimistis bahwa emiten perbankan bersandi BBYB ini dapat memenuhi syarat OJK tentang kepemilikan modal inti bank digital yang telah berdiri, senilai Rp 3 triliun di akhir tahun 2022.

“Kami berupaya untuk dapat memenuhi persyaratan modal inti lebih cepat dari yang disyaratkan OJK, ” ujarnya.

Adapun di POJK No.12 , OJK mempertegas pengertian Bank Digital yaitu bank yang saat ini telah melakukan digitalisasi produk dan layanan (incumbent), ataupun melalui pendirian bank baru yang langsung berstatus layanan perbankan digital atau full digital banking.

OJK sebagai regulator industri jasa keuangan juga menegaskan pihaknya tidak mendikotomikan atau memisahkan antara bank yang telah memiliki layanan digital, bank digital hasil transformasi dari bank incumbent, ataupun bank digital yang terbentuk melalui pendirian bank baru (full digital bank)

Sedangkan di POJK No.13, OJK mempermudah keluarnya izin produk baru perbankan melalui peraturan terbarunya yang menitikberatkan pendekatan berbasis risiko, hingga penyederhanaan klasifikasi produk.

Percepatan proses perizinan produk bank digital juga dilakukan termasuk dari sisi penyelenggarannya, antara lain melalui piloting review dan instant approval, untuk mendorong pengembangan inovasi produk dan layanan bank.

Baca juga: OJK Resmi Keluarkan Aturan soal Bank Digital, Simak Rinciannya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus