Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Survei APJII: Produk Fesyen Online Paling Dicari, Shopee Jadi Favorit

Survei APJII menyebutkan produk busana dan kecantikan menjadi barang yang paling sering dibeli secara online oleh masyarakat Indonesia.

10 November 2020 | 15.50 WIB

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Perbesar
Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Produk busana dan kecantikan menjadi barang yang paling sering dibeli secara online oleh masyarakat Indonesia. Data ini muncul dalam survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terkait penggunaan internet periode 2019 hingga kuartal II 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Total responden survei yang membeli produk kecantikan mencapai 25 persen. Lalu mengikuti produk rumah tangga sebanyak 6,5 persen, dan produk elektronik sebanyak 6,4 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini adalah tiga produk yang banyak dibeli pengguna saat belanja online," kata Ketua Umum APJII Jamalul Izza dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 9 November 2020.

Lalu, marketplace yang paling sering digunakan adalah Shopee dengan angka 27,4 persen. Lalu diikuti oleh Lazada dengan angka 14,2 persen, dan Tokopedia 5,2 persen.

Adapun survei ini digelar APJII dengan sampe 7.000 responden. Margin of error 1,27 persen dan level of confidence 95 persen. Sampel terbesar di seluruh provinsi di Indonesia.

Alasan terbesar membeli kebutuhan secara online adalah karena harga jauh lebih murah, dengan angka 15,2 persen. Alasan kedua yaitu belanja dapat dilakukan di mana saja dengan angka 13,2 persen. Lalu, belanja online lebih cepat dan praktis sebanyak 10,3 persen.

Tapi meskipun saat ini sudah banyak layanan transfer uang, mayoritas masih melakukan pembayaran Cash on Delivery (COD) atau pembayaran saat pembeli dan penjual bertemu. Jumlah responden yang membayar via COD mencapai 27,5 persen atau yang tertinggi.

Di bawahnya, barulah pembayaran via transfer ATM dengan angka 13,4 persen. Lalu, mobile banking 5,7 persen dan internet banking 3 persen.

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus