Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei terbaru dari perusahaan riset berbasis digital, Populix, mengungkap pola konsumsi kuliner di kalangan anak muda Gen Z dan Milenial. Menurut Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu, saat ini mayoritas Gen Z dan Milenial dari hasil survei diketahui lebih suka membeli makanan dari luar rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Baik secara online, takeaway, ataupun dine-in dibandingkan memasak makanan sendiri atau memakan masakan yang sudah tersedia di rumah,” katanya lewat keterangan tertulis, Selasa 31 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Survei itu berdasarkan penelitian yang dilakukan secara daring lewat aplikasi Populix pada Desember 2022. Mereka melibatkan total 3.138 responden lelaki dan perempuan berusia 16-41 tahun di Indonesia. Berdurasi pengerjaan survei sekitar 15 menit oleh peserta, pertanyaannya dikemas dalam bentuk kuesioner dengan format pilihan ganda tunggal, pilihan ganda kompleks, dan isian singkat.
Hasilnya, diketahui sebanyak 57 persen responden membeli makanan secara daring. Pun 57 persen membeli makanan secara offline-takeaway, dan 46 persen secara offline-dine in. Namun begitu, masih ada 49 persen responden yang memasak makanan sendiri, dan 41 persen menyantap hidangan yang tersedia di rumah.
Bagi responden yang suka jajan kuliner, 85 persen menimbang harganya, 78 persen memilih berdasarkan menu, dan 58 persen memperhatikan kualitas layanan. Adapun pemilihan tempat jajannya berdasarkan promo diskon (65 persen), berjarak dekat (61 persen), berdasarkan ranking tertinggi sebagai yang terenak atau terpopuler (57 persen), kemudian tempat termurah (52 persen), dan yang terlaris (47 persen).
Adapun produk kuliner yang paling sering dibeli adalah fast food (63 persen), produk siap makan atau minum (57 persen), makanan buatan rumah (33 persen), produk siap masak (32 persen), produk frozen (31 persen), dessert (29 persen), produk freshmade (20 persen), dan healthy food (19 persen).
Selanjutnya: Kuliner yang viral, aspek yang paling berpengaruh pada daya beli
Mereka yang menggemari kuliner tradisional sebanyak 44 persen, paduan masakan Indonesia dengan Asia (17 persen), dan campuran dengan menu barat (16 persen). Sedangkan pada pilihan minuman, yaitu kopi (39 persen), minuman kekinian (24 persen), teh (20 persen).
Sebagian Gen Z dan Milenial juga memperhatikan makanan sehat dengan menyukai makanan berkadar gula rendah (38 persen), kudapan sehat (19 persen), dan makanan penurun berat badan (11 persen). Informasi kulinernya mereka peroleh dari YouTube (73 persen), media sosial seperti akun khusus yang memberikan update kuliner (58 persen).
Selain itu juga dari influencer (50 persen), akun media sosial resmi brand kuliner (33 persen), televisi (25 persen), aplikasi review restoran (14 persen), website (13 persen) dan portal berita online (9 persen).
Beberapa konten yang banyak mereka sukai yaitu review (44 persen), dan promo (33 persen). Kuliner yang viral atau tren di media sosial (26 persen) merupakan aspek yang paling berpengaruh pada daya beli Gen Z dan Milenial. Diikuti dengan promo (19 persen), rekomendasi teman (19 persen), dan harga (13 persen). Mayoritas dari mereka (49%) menyukai promo buy 1 get 1.
Pilihan Editor: ESB Gandeng Foodizz Gelar Roadshow Gratis untuk UMKM Kuliner, Begini Cara Daftarnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini