Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kini teknologi yang diciptakan manusia dapat dikatakan semakin maju lebih jauh lagi, smart home system salah satunya. Manusia-manusia biasa kini sudah bisa menjadi seperti Toni Stark adegan dalam film Iron man yang bisa mengendalikan segala perangkat rumah dari jarak jauh. Teknologi canggih tersebut disebut dengan nama smart home system.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Smart home system merupakan sistem pengelolaan rumah yang dilengkapi teknologi canggih dengan sistem otomatisasi yang bisa mengontrol seluruh perangkat dalam rumah melalui sebuah gawai. Pemilik rumah bisa mengendalikan perlengkapan maupun peralatan dalam rumah dari jauh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sistem ini ada beragam fitur yang dibisa diatur mulai dari pengaturan cahaya, pengaturan fasilitas kesehatan, pengaturan kamar mandi, pengaturan suhu ruangan, pengaturan fasilitas hiburan dan pengaturan berbagai perabot rumah lainnya termasuk mencakup pengelolaan aspek keamanan seperti sistem pengaturan alarm.
Fitur mood lamp pada sistem smart home ini bisa mengubah warna lampu di dalam ruangan, serta dapat diatur lebih terang atau lebih redup sesuai dengan kebutuhan si penghuni. Selain kecanggihan tersebut ada beberapa kelebihan dan kekurangan pada sistem smart home ini.
Dengan adanya sistem smart home, pemilik rumah menjadi tenteram dengan kemudahannya mengontrol beragam perangkat seperti lampu dan AC dengan satu smartphone. Dalam sistem smart home ini juga memungkinkan adanya notifikasi yang muncul melalui ponsel apabila ada masalah di rumah seperti fitur deteksi asap yang langsung muncul di notifikasi pada aplikasi smart home untuk menginfokan penghuni akan ancaman kebakaran.
Sistem ini juga memungkinkan pemilik rumah untuk melihat dan berkomunikasi dengan tamu yang datang ke rumah walaupun penghuni rumah sedang tidak ada di rumah.
Penggunaan sistem smart home ini juga bisa mendapat keuntungan dari penghematan biaya yang signifikan. Hal tersebut bisa dilakukan karena peralatan dan elektronik dapat digunakan dengan lebih efisien, sehingga berimbas pada penurunan biaya listrik. Pemilik rumah tidak akan lagi lupa mematikan AC atau lampu saat penghuni sudah meninggalkan rumah.
Namun, sistem smart home dengan segala kemudahannya ini juga memiliki kekurangan dalam pengaplikasiannya. Antara lain, banyaknya peretas yang memungkinkan mereka memperoleh akses ke peralatan rumah pintar yang didukung Internet. Selain itu, biaya pemasangan sistem ini juga relatif mahal dengan sistem nirkabel yang mencapai hingga puluhan juta untuk kabel. Kemudian, kemampuan dan kondisi listrik di Indonesia yang sering tidak stabil juga menjadi kekurangan bagi pemilik rumah. Karena bisa menyebabkan kerusakan sistem jika listrik mati.
TEGUH ARIF ROMADHON