Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Target Pendapatan Asli Daerah Surabaya Bakal Direvisi

DPRD Kota Surabaya menyarankan Pemerintah Kota Surabaya merevisi target pendapatan asli daerah 2020 dari sebelumnya sebesar Rp 9,08 triliun.

8 Juni 2020 | 08.34 WIB

Petugas menyegel meja dan kursi sebuah kafe saat razia pembatasan aktivitas malam hari di kawasan Simo Gunung, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 9 Mei 2020 malam. ANTARA/Didik Suhartono
Perbesar
Petugas menyegel meja dan kursi sebuah kafe saat razia pembatasan aktivitas malam hari di kawasan Simo Gunung, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 9 Mei 2020 malam. ANTARA/Didik Suhartono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Surabaya - Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma mengatakan target pencapaian pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya, Jawa Timur, tahun anggaran 2020 perlu direvisi sebagai dampak virus corona jenis Covid-19.

Menurut William, revisi target PAD hanya bisa dilakukan pada saat pembahasan perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD Surabaya 2020. "Harus direvisi, tapi harus melihat dulu kondisi di lapangan," kata William di Surabaya, Senin, 8 Juni 2020.

Menurut dia, pandemi Covid-19 yang terjadi selama kurang lebih tiga bulan ini cukup memukul perekonomian di Surabaya sehingga berujung pada menurunnya PAD yang diperkirakan hingga 50 persen.

William mengatakan dengan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid I hingga III di Surabaya, perolehan PAD Surabaya turun. Sebab, pajak hotel dan restoran berkurang lantaran hampir tidak ada pengunjung hotel. Restoran pun tak seramai sebelum Covid-19.

Pemerintah Kota Surabaya sebelumnya mematok target perolehan PAD Surabaya 2020 sebesar Rp 9,08 triliun. Hal ini setelah realisasi PAD Surabaya pada tahun anggaran 2019 melebihi target yang semula ditargetkan Rp 8,73 triliun namun terealisasi Rp 8,76 triliun.

Untuk memulihkan perekonomian Surabaya, kata dia, langkah-langkah yang harus dilakukan Pemkot saat normal di antaranya mengadakan promo pariwisata, seperti dengan mengadakan big sale atau cuci gudang serta parade budaya atau kegiatan-kegiatan budaya yang menarik wisatawan.

"Namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat karena pengumpulan massa juga tidak memungkinkan dilakukan pada saat seperti ini," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan anggota Komisi A DPRD Surabaya, Josiah Michael. Ia menilai revisi target PAD perlu dilakukan. Hanya saja, lanjut dia, pihaknya melihat perkembangan setelah PSBB jilid III yang akan berakhir 8 Juni. "Pembahasan anggaran kan mulai Juni," katanya.

Sementara Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) Kota Surabaya Yusron Sumartono mengatakan akibat Covid-19, Pemkot Surabaya memang banyak kehilangan pendapatan dari pajak hotel dan restoran. "Nanti target PAD Surabaya akan direvisi di PAK, Juli," katanya.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus