PEMASARAN telepon genggam untuk kawasan Batam kini sedang dirintis oleh PT Telkom. Telepon dengan teknologi GSM (Global System for Mobile Communication) ini siap diuji coba Selasa pekan ini (31 Mei 1994). Menurut Kepala Kantor Daerah Telekomunikasi Batam, Totok Subiyanto, harga telepon seluler ini Rp 1,7 juta hingga Rp 3,5 juta, tergantung jenis pesawat yang digunakan. Itu sudah termasuk kartu SIM (Sistem Informasi Manajemen) seharga Rp 500.000, yang berfungsi sebagai kunci penyambung ke meter pulsa telepon. Sedangkan harga telepon seluler yang dipasarkan pihak swasta di Jakarta adalah sebesar Rp 3 juta sampai belasan juta. Batam dipilih Telkom untuk uji coba terutama untuk membendung agresi perusahaan telepon Singapura di wilayah itu. Sejak tahun lalu, memang banyak pengusaha di Batam yang menggunakan telepon seluler Singapura, karena kualitas sambungannya sangat baik. Dengan teknologi GSM, yang menggabungkan sistem digital penuh dan roaming international, PT Telkom yakin bisa merebut kembali pasar telepon Batam. Menurut Totok, saluran telepon seluler ini bisa disambungkan ke 72 negara, sedangkan pengamanan saluran dari sadapan juga lebih baik. Biaya perawatannya pun lebih murah. Cuma dalam hal tarif pulsa, PT Telkom belum bisa menyaingi Singapura. Tarif telepon seluler di Batam ini Rp 400 per pulsa, sementara di Singapura hanya Rp 260. Dengan masuknya telepon GSM di Batam, pihak Singapura akan mengurangi tingkat frekuensi (radio) teleponnya sehingga suara telepon Singapura tak jelas terdengar di Batam. "Pokoknya, frekuensi telepon Singapura dan Batam hanya sampai di tengah laut," kata Totok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini