Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Telkomsel, operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, terus menunjukkan dominasinya dalam industri telekomunikasi nasional. Hingga akhir tahun 2023, Telkomsel melayani lebih dari 170 juta pelanggan. Jumlah ini menjadikannya sebagai salah satu operator seluler dengan basis pelanggan terbesar di Asia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Telkomsel telah berhasil mencapai cakupan luas di seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil, berkat infrastruktur jaringan yang ekstensif dan inovasi berkelanjutan dalam layanan telekomunikasi.
Valuasi Perusahaan yang Impresif
Dikutip dari laman Unja.ac.id, seiring dengan pertumbuhan jumlah pelanggan, valuasi Telkomsel juga terus meningkat. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, valuasi Telkomsel diperkirakan mencapai lebih dari 30 miliar USD.
Valuasi yang tinggi ini didukung oleh berbagai faktor, termasuk pangsa pasar yang dominan, portofolio produk dan layanan yang beragam, serta kemampuan perusahaan untuk terus berinovasi di tengah persaingan yang ketat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Valuasi Telkomsel juga mendapat dukungan dari kinerja keuangan yang solid. Pada tahun 2023, Telkomsel mencatatkan pendapatan sekitar 8 miliar USD dengan laba bersih mencapai 2 miliar USD. Kinerja keuangan yang kuat ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan tetapi juga manajemen yang efisien dan strategi bisnis yang tepat.
Komposisi Saham Telkomsel
Telkomsel merupakan anak perusahaan dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan Singapore Telecommunications Limited (Singtel). Hingga saat ini, komposisi saham Telkomsel terdiri dari 65% saham yang dimiliki oleh Telkom dan 35% saham yang dimiliki oleh Singtel.
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)
Sebagai pemegang saham mayoritas, Telkom memiliki kontrol yang signifikan terhadap operasional dan arah strategis Telkomsel. Telkom sendiri merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, yang juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange. Dengan kepemilikan mayoritas ini, Telkom memastikan bahwa Telkomsel terus berkontribusi positif terhadap pertumbuhan industri telekomunikasi nasional.
- Singapore Telecommunications Limited (Singtel)
Singtel, sebagai pemegang saham minoritas, membawa pengalaman dan keahlian global dalam industri telekomunikasi. Singtel adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia, dengan operasi di berbagai negara. Kemitraan dengan Singtel memberikan Telkomsel akses ke teknologi canggih dan praktik terbaik internasional, yang mendukung inovasi dan peningkatan layanan bagi pelanggan.
Meskipun Telkomsel telah mencapai banyak keberhasilan, perusahaan ini terus menghadapi tantangan dalam bentuk persaingan yang ketat, perubahan regulasi, dan kebutuhan untuk terus berinovasi dalam layanan dan teknologi. Era 5G membawa tantangan sekaligus peluang besar. Telkomsel telah mulai meluncurkan layanan 5G di beberapa kota besar di Indonesia dan berencana untuk memperluas cakupan ini secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, transformasi digital menjadi fokus utama bagi Telkomsel. Perusahaan ini terus mengembangkan ekosistem digital yang mencakup berbagai layanan seperti mobile banking, e-commerce, dan solusi Internet of Things (IoT). Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga memperkuat posisi Telkomsel sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi di Indonesia.=
Telkomsel juga menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Program-program CSR (Corporate Social Responsibility) seperti "Desa Digital" dan "Internet Baik" bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui teknologi. Telkomsel juga berfokus pada pengurangan dampak lingkungan dari operasinya, termasuk upaya untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon.